DimensiNEws.co.id, TANGSEL — Jaringan Aktivis Lingkungan Hidup Indonesia (JALHI), menilai bahwa ketiga Pasangan Calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota Tangerang kurang serius dalam memberikan solusi terhadap Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Cipeucang.
Hal itu terlihat, dalam pemaparan Visi dan Misi yang dilakukan oleh ketiga Paslon yang diselenggarakan oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) pada 14 Oktober 2020.
“Dari ketiga pasangan calon, tidak ada yang menerangkan secara kongrit untuk mengatasi persoalan yang sudah bertahun – tahun terjadi di TPA Cipeucang,” ujar Koordinator JALHI Herman Felani, Sabtu 17/10/20
Seharusnya, ketiga Paslon itu memberikan keterangan secara gamblang terkait dengan masalah yang timbul atas dampak pengelolaan TPA Cipeucang yang diduga selama kepemimpinan sebelumnya tidak dikelola sesuai dengan Undang – undang No 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
Sehingga, atas dugaan pengelolaan yang tidak sesuai dengan aturan itu menimbulkan banyak dampak. Mulai dari dampak Sosial dan juga dampak lingkungan yang sangat luar biasa.
“Hal ini terjadi, lantaran ketidakseriusannya Pemerintah Kota Tangerang Selatan dalam mengelola Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Cipeucang,” ucapnya.
Dalam pemaparan Visi dan Misi yang dilakukan ketiga Paslon itu tidak terdengar dari salah satu pasangan yang memberanikan diri untuk bersuara dengan tegas bakal menutup dan merelokasi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Cipeucang.
Memang ada salah satu Paslon dari ketiga pasangan itu yang menyatakan akan mengubah TPA Cipeucang sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan akan melakukan pengelolaan sampah dengan teknologi modern dan ramah lingkungan.
“Namun menurut kami, keterangan itu belum cukup untuk menjadi solusi dalam menangani persoalan yang sangat kompleks di TPA Cipeucang,” terangnya.*(dul)