Patut di banggakan, pasalnya salah seorang tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas Nisam Antara, Aceh Utara yaitu Mamingde Martatista Herawati, S.Si, Apt terpilih menjadi Tenaga Kesehatan Teladan “Nakesdan” Puskesmas Tahun 2021 yang akan mewakili Provinsi Aceh di tingkat Nasional.
Kepala UPTD Puskesmas Nisam Antara, Ns. Nurlina Kusma, S.Kep, kepada DimensiNews.co.id mengatakan, terpilihnya Mamingdel Martasista Herawati S.Si, Apt sebagai Tenaga Kesehatan Teladan Puskesmas setelah mengikuti seleksi tingkat Kabupaten dan Provinsi yang dilaksanakan beberapa waktu yang lalu.
Saat mengikuti seleksi, ia menulis karya ilmiah dalam bentuk essay yang berjudul “Apoteker sebagai Penggerak kesehatan dalam mewujudkan tatanan hidup baru di masa pandemi Covid-19”, mungkin tulisan itu yang menjadi pertimbangan juri dalam menganugerahkan salah satu tenaga kesehatan andalan puskesmas.
Ns. Nurlina Kusma, S.Kep juga menambahkan, dalam tulisan itu turut dibahas tentang inovasi yang dilakukan oleh tenaga kesehatan selama masa pandemi Covid-19 guna untuk meminimalisir angka kasus penyebaran Covid-19 di Kecamatan Nisam Antara itu.
Adapun tulisan tentang terobosan atau inovasi yang ditulis di essay itu memang sudah dikembangkan ditengah masyarakat yaitu inovasi “Halo Apoteker Punira” merupakan layanan konseling dan edukasi penggunaan obat via WhatsApp.
Selanjutnya, Mamingdel Martasista Herawati S.Si, Apt juga mengembangkan Gema Cermat melalui inovasi “Mama-mama Cerdas Gunakan Obat Tradisonal” (MAMA GODAR) serta mengembangkan inovasi dan pengetahuan dibidang obat tradisional yang diberi nama Gerakan Memasyarakatkan Obat Tradisional (GEMA BATRA).
Ketiga terobosan atau inovasi itu sudah berjalan dan masyarakat pun sudah memahami apa yang harus dilakukan di tengah pandemi Covid-19 jika ingin membutuhkan konseling dan obat-obatan dengan cara menggunakan inovasi yang telah ditetapkan itu.
Mengenai, program GEMA BATRA mendapatkan sambutan yang positif dari masyarakat di Nisam Antara, karena masyarakat diberikan edukasi tentang bagaimana memanfaatkan pekarangannya untuk ditanami tanaman obat yang bisa dikonsumsi kapan saja.
“Program tersebut bertujuan untuk memandirikan masyarakat dalam menjaga kesehatan dengan cara menggunakan ramuan herbal atau rempah sehingga dapat meminimalisasi penggunaan obat kimia,” kata Mamingdel Martasista Herawati S.Si, Apt atau yang biasa disapa Ibu Atin oleh rekan-rekannya di Puskesmas Nisam Antara.
Penggunaan obat kimia bukan tidak boleh dikonsumsi, namun harus berdasarkan anjuran dokter maupun apoteker, sedangkan bagi masyarakat yang tinggal di pedesaan untuk mendapatkan obat itu harus menuju ke kota ataupun ke klinik terdekat dengan menempuh perjalanan yang jauh.
Sementara di alam sekitar sudah tersedia berbagai macam obat tradisional atau herbal yang sudah dikonsumsi oleh masyarakat secara turun temurun, dan kini mulai dikembangkan lagi agar masyarakat bisa memanfaatkan pekarangannya dengan menanami tanaman obat, penggunaan obat herbal itu tetap dibawah pengawasan apoteker dari Puskesmas setempat.
Ns. Nurlina Kusma, S.Kep juga mengungkapkan, hasil kerja keras tenaga kesehatan khususnya tim apoteker Puskesmas Nisam Antara sudah berhasil membentuk program Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di Desa Seumirah, Kecamatan Nisam Antara, Kabupaten Aceh Utara.
Berkat dukungan dari aparatur dan masyarakat setempat akhirnya program menanam tanaman obat herbal bisa terlaksana dengan terus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara mengolah hasil tenaman obat itu hingga bisa dikonsumsi dengan aman.
Adapun tanaman obat atau bahan minuman kesehatan yang sudah ditanam oleh masyarakat setempat yaitu wedang sere, kunyir asem dan temulawak dan keberadaan tanaman obat sedang dalam proses pengurusan izin, dan sudah mengikuti Pembekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan beberapa waktu yang lalu.
Dan dalam setiap pertemuan dengan masyarakat terutama kaum emak-emak, tenaga kesehatan Puskesmas Nisam Antara juga ikut mensosialisasikan pentingnya mengikuti vaksinasi dan mematuhi protokol kesehatan ditengah pandemi Covid-19 yang hingga kini masih berlangsung.***
Oleh : Abdul Halim Yusuf, SE