Karena Malu Diduga Pelaku Pencabulan Anak Tirinya di Serang Mencoba Bunuh Diri,Diselamatkan Polisi

  • Bagikan

SERANG – Personel Polsek Petir Polres Serang Selamatkan MN (60) diduga pelaku pencabulan terhadap anak tirinya mencoba bunuh diri dengan menusukkan pisau ke perutnya saat berada di dalam mobil, Jumat (4/3) malam.

Aksi nekat warga Petir, Kabupaten Serang tersebut ia lakukan karena panik dan malu karena perbuatan cabulnya sudah diketahui warga dan polisi.

“Pelaku memang sempat mencoba bunuh diri di dalam mobil semalam. Pelaku ternyata membawa pisau, kita enggak tahu pisaunya ada dimana ketika itu,” ungkap Kapolsek Petir Ajun Komisaris Polisi (AKP) Indra Irawan, Sabtu ,(5/3/2022).

Percobaan bunuh diri tersebut dilakukan saat polisi membawa pelaku ke Polres Serang.

“Pelaku menusuk perutnya itu saat dalam perjalanan di di daerah Walantaka, Kota Serang,” ungkap Indra didampingi Kanit Reskrim Polsek Petir Inspektur Polisi Dua Rosadi.

BACA JUGA :   Setelah Di Beritakan Hilang Nilam Sudah Kembali"Begini Ceritanya

Polisi yang melihat pelaku menusukkan pisau tersebut langsung merebut senjata tajam (sajam) tersebut. Tindakan cepat polisi tersebut dilakukan agar pelaku tidak menusukkan lagi pisaunya. Pelaku ini mungkin sangat panik dan malu karena perbuatannya (alasan mencoba bunuh diri” kata Indra.

Pelaku yang sudah berlumuran darah tidak jadi dibawa ke Polres Serang. Ia kemudian dibawa ke RSUD Kota Serang untuk mendapatkan pertolongan medis.

“Semalam sudah dibawa ke rumah sakit, masuk di ruang ICU Rumah Sakit Kota Serang,” ujar Indra.

Kanit Reskrim Polsek Petir Ipda Rosadi menambahkan sebelum diamankan, pelaku sempat menjadi sasaran kemarahan warga. Warga emosi begitu tahu pelaku telah mencabuli anak dibawah umur.

BACA JUGA :   Sepekan Berjalan, Patroli Safari Ramadan di Batu Bara Membuahkan Hasil

“Anaknya masih sekolah (korban-red). Pelaku sempat dipukuli warga karena terbawa emosi setelah tahu pelaku ini mencabuli anak tirinya,” kata Rosadi.

Ia mengungkapkan, saat warga mengepung dan menganiaya pelaku, kepala desa (kades) setempat datang dan memenangkan warga. Agar tidak terjadi kejadian tidak diinginkan, kepala desa tersebut menghubungi aparat kepolisian.

“Kami dapat kabarnya dari lurah. Setelah dapat informasi tersebut kami kemudian mendatangi lokasi dan mengamankan pelaku untuk dibawa ke polsek tetapi karena masa banyak datang kepolsek ahirnya pelaku kita bawa untuk diamankan di Polres Serang ” ucap Rosadi.

Dijelaskan Rosadi, terungkapnya kasus dugaan pencabulan tersebut setelah korban memberanikan diri untuk bercerita kepada tetangga dan gurunya. Pengakuan korban tersebut kemudian sampai kepada telinga warga yang lain. Mereka kemudian berbondong-bondong mendatangi kediaman pelaku.

BACA JUGA :   Wujud Transparansi Publik Inspektorat Perkuatkan Fungsi Pengawasan

“Bisa terungkap ini karena korban cerita kepada guru dan tetangganya,” ujar Rosadi.

Berdasarkan keterangan korban, pelaku berbuat pencabulan pada tahun 2021 lalu. Pencabulan tersebut dilakukan pelaku saat istrinya atau ibu korban tidak berada di rumah.

“Kalau tidak salah kejadiannya bulan September lalu, tapi saya belum tahu persis karena korban ini belum diperiksa. Yang lebih tahunya itu gurunya, karena dia itu cerita kepada kepada gurunya,” tutur Rosadi.

Kasi humas Polres Serang Saat dimintai konfirmasi terkait peristiwa ini menerangkan bahwa benar adanya peristiwa tersebut,Korban pencabulan  didampingi orang tuanya sudah membuat laporan di unit PPA Satreskrim Polres Serang dan sampai saat ini dalam proses dimintai keterangan, tuturnya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!
Verified by MonsterInsights