TANGERANG – Dari beberapa pemberitaan terkait seleksi penjaringan Atlit Popda Volly Putra yang di lakukan PBVSI Kota Tangerang pada Minggu tanggal 27 Februari 2022 di Gedung GOR Dimyati Kota Tangerang yang di ikuti oleh 90 orang Atlit Pelajar dengan menghasilkan 28 orang Atlit Pelajar dari tingkat SMP dan SMA.
Pasalnya terkait hal tersebut mendapatkan tanggapan negatif dari beberapa perwakilan sekolah dan masyarakat Kota Tangerang
Seperti bang Harris ketua Komite Sekolah Menengah Atas Negeri 15 di Kota Tangerang yang juga salah satu Ketua LSM ketika ditemui di kediamannya mengatakan, dirinya sungguh kaget mendengar apa yang dilakukan Tim Seleksi penjaringan Atlit Popda Putra oleh PBVSI Kota Tangerang dengan memaksakan masuk seorang Atlit yang jelas jelas tidak lolos dalam penyeleksian tersebut kata Bang Harris
Harris juga menambahkan ini patut dipertanyakan kredibilitas Tim seleksi penjaringan Atlit Popda tersebut, proporsional atau tidak, dan standarisasi Tim seleksi penjaringan independensi nya juga patut di pertanyakan, sebab apa yang dilakukannya ini sangat merusak semangat kebanggaan masyarakat Kota Tangerang dengan memasukkan seorang Atlit Putra yang tidak lolos seleksi tersebut. Ujarnya
Lebih lanjut Ketua Komite SMA negeri ini menjelaskan mungkin Tim Volly Popda Putra Kota Tangerang ini di ibaratkan Tim yang di lahir kan dari hasil perselingkuhan jadi sehebat apapun dia jelas ini mencoreng semangat kebanggaan masyarakat Kota Tangerang dan dirinya selaku masyarakat Kota Tangerang sangat sangat malu untuk mengakui sekalipun menjadi juara. Tandasnya
Jadi menurutnya bagaimana bisa maju perkembangan dunia Olahraga Bola Volly di Kota Tangerang jika selalu melahirkan Tim dari hasil perselingkuhan yang biasa di sebut anak Haram/Tim tidak jelas, dan ini adalah kegagalan Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PBVSI Kota Tangerang ada apa dengan beliau. Imbuhnya
Dirinya berharap kepada pengurus PBVSI Kota Tangerang ini menjadi cambuk buat perbaikan Prestasi di dunia Olahraga Bola Volly di Kota Tangerang sebab tidak mungkin Pemda Kota Tangerang harus membayar dana pembinaan pada Atlit yang tidak jelas atau yang tidak masuk dalam daftar seleksi penjaringan, sebab itu dibayar memakai dana Anggaran APBD Kota Tangerang . Tutupnya