Balai Bahasa Jatim Berharap Pemilihan Kata Dalam Media Tidak Membuat Resah Masyarakat

  • Bagikan
Kepala Balai Bahasa Jawa Timur, Drs. Mustakim M.Hum

DimensiNews.co.id, BATU-Dalam penggunaan bahasa dan pemilihan kata yang ditulis dalam media massa terutama di wilayah Jawa Timur, sampai saat ini dinilai masih belum memenuhi tahap kesempurnaan.

Hal ini, seperti yang dikatakan oleh Kepala Balai Bahasa Jawa Timur, Drs Mustakim M.Hum, saat mengadakan Penyuluhan Bahasa Indonesia Bagi Pelaku Media Massa, di Kaliwatu, Kota Batu, Selasa (22/10/2019) siang.

“Dalam penyuluhan ini, kami menargetkan bahasa yamg digunakan dalam media masaa juga ikut meningkat kualitasnya. Dan, pelaku media massa bisa meningkatkan wawasan bahasanya. Sehingga, mutu penggunaan bahasa oleh media itu juga meningkat,” jelasnya.

Mengapa pelatihan ini harus dilakukan, menurut dia, supaya menghasilkan bahasa dan tulisan yang bernutu. Yang kemudian, bahasa di media tersebut benar-benar layak menjadi tujukan bagi masyarakat.

BACA JUGA :   Jelang HUT TNI ke-74, Ratusan Masyarakat Abdya Terima Pengobatan Gratis

Terkait ditemukannya bahasa yang tidak layak digunakan dalam media massa, kembali dijelaskan olehnya, penemuan awal itu dalam penulisan sebuah judul yang bertujuan menyampaikan informasi.

“Penyampaian informasi awal, pembaca pertama akan membaca judul. Nah, kesalahan bahasa disitu yang sering terjadi. Ini yang selalu kami harapkan, bahwa informasi itu lebih jelas,” ungkap dia.

Oleh sebab itu, lanjut Mustakim, pihaknya selalu melakukan pengawasan terhadap bahasa dan tulisan dalam sebuah media massa.

“Kalau sfat tulisan dan bahasa yang digunakan dalam media massa itu sifatnya meresahkan masyarakat, maka kami catat. Dan, kami gunakan sebagai materi dalam pelatihan seperti ini, supaya wartawan bisa terhindar,” urainya.

Dari sejumlah media massa yang ada, Mustakim menilai, saat ini penggunaan bahasa yang belum sempurna terdapat pada media daring yang masih baru dibanding media massa lain yang berumur lama.

BACA JUGA :   Forkopimda Jatim Sepakat, Warga Hanya Tunjukan SIKM Saat Keluar Dari Zona Merah

“Yang agak parah dalam media-media yang daring, itu bahasanya belum terjaga sehingga terkadang informasi yang didampaikan agak sulit dipahami oleh pembaca, tapi media yang utama sudah bagus. Media daring pun, media-media yang sudah cukup lama dan berpengalaman bahasanya sudah bagus,” terang dia.

Dengan demikian, dia berharap, media itu benar-benar memberikan contoh dalam penggunaan bahasa yang baik dan benar kepada masyarakat.

“Jadi, satu sisi memberikan contoh dalam penggunaan bahasa yang baik dan benar kepada masyarakat, di sisi lain tidak membuat suasana yang disajikan menjadi meresahkan masyarakat. Terkait, pemilihan kata di dalam menggunakan bahasa untuk menyampaikan informasi,” pungkas Mustakim.(Put)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

error: Content is protected !!
Verified by MonsterInsights