Menjaga Masa Depan Bangsa dan Keberagaman di Indonesia

  • Bagikan

Oleh : Suratman Dano Mas’ud

 

DimensiNews.co.id – Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang terbentang dari Sabang sampai Merauke yang diliputi keanekaragaman, baik itu agama, budaya, suku, ras, adat istiadat dan bahasa juga beragam pulau-pulau yang memiliki kekayaan dasar lautnya maupun keindahan pantainya yang memiliki daya tarik tersendiri sehingga banyak para wisatawan mancanegara seakan terasa dihipnotis dan berbondong-bondong setiap tahunnya datang ke Indonesia untuk berlibur sambil menikmati keindahan pantai yang ada di Nusantara ini.

Keanekaragaman bangsa kita ini tidak tercermin hanya sebatas geografis dan budaya serta penduduknya, namun juga terhadap flora dan fauna yang dimilikinya sehingga banyak mengundang para peneliti bahkan ilmuan ternama pernah datang ke Indonesia untuk mengamati pola hidup masyarakat dan mahluk hidup di alamnya.

Begitu juga dengan jejak peradaban yang tidak kalah pentingnya dalam mewarnai khazanah budaya Indonesia.
Negara Indonesia juga dikenal dengan julukan negara bahari dikarenakan hampir dari separuh wilayahnya adalah bahari atau laut.

Hal ini tidak menjadi sebuah hambatan bagi penduduknya dalam menjalankan hubungan sosial antar pulau namun justeru menjadikannya sebagai kekuatan dan jati diri masyarakat Indonesia. Laut dijadikan sebagai sarana sosial dalam memenuhi kebutuhan antar sesama manusia yang habitatnya berbeda karena dipisahkan oleh lautan.

BACA JUGA :   Gubernur Ganjar Pranowo Mengingatkan Ibu-ibu untuk Memakai Masker Ketika Berbelanja

Dalam nawa cita presiden Jokowi – Jk untuk rakyat Indonesia, tercantum poin Memperteguh Ke-Bhineka-an dan Memperkuat Restorasi Sosial Indonesia, memiliki pesan penting dalam menjaga keberagaman di bangsa ini. Dengan dianugerahi begitu banyak suku, budaya, agama, dan adat istiadat, kita harus mampu memelihara kearifan local ini sebgai sebuah jati diri bangsa yang besar dan sebagai nilai budaya yang begitu berarti bagi bangsa dan negara, terlebih lagi bagi generasi Indonesia.

Remaja, pemuda maupun kaum tua, janganlah mau ternoda akibat isu-isu yang tidak menguntungkan bangsa. Tetaplah menjaga persaudaraan dan kebersamaan dalam bingkai NKRI di tenggah derasnya pengaru globalisasi yang mampu meruntuhkan kebhinekaan kita. Teruslah peduli antar sesame anak bangsa, meskipun kemiskinan, korupsi, serta ketidakpastian hukum masih saja terus terjadi di negeri ini khusunya yang melanda rakyat kecil miskin, para petani, nelayan dan buruh

Masa depan bangsa Indonesia terletak pada keberagaman yang selama ini tetap utuh terjaga begitu erat antar sesama pemuda bangsa. Jika kita sesama anak bangsa sudah tidak lagi peduli antar sesama anak negeri, maka rasa persatuan dan kesatuan serta persaudaraan akan terasa begitu renggang dan lama kelamaan akan pudar dan disinilah awal kehancuran bangsa Indonesia.

BACA JUGA :   Hanya Konfirmasi Wartawan Malah Dituding Backup Salah Satu Paslon Oleh Kapolsek Karawaci

Rasa individualism dan non toleransi harus kita hindari bahkan jauhi dari pikiran setiap remaja dan pemuda di bangsa ini. Sehingga kita semua mampu merawat NKRI dalam semboyang Bhineka Tunggal Ika.
‘Mengutip’ dalam bukunya Ahmad Syafii Maarif Islam Dalam Bingkai Keindonesiaan dan Kemanusiaan, menegaskan bahwa kesenjangan yang terjadi di bangsa ini diakibatkan oleh ketidakadilan yang dilakukan oleh pemerintah sehinggan banyak persoalan-persoalan yang muncul di tenggah-tenggah masyarakat sepeti anarkisme, terorisme, konflik antar suku dan agama, kemiskinan, ketidakpemerataan pendidikan dan ekonomi maupun hukum yang dilakukan oleh pemerintah.

Untuk itu, dalam upaya menjaga keberagaman di Indonesia, pemerintah harus mampu menyelesaikan persoalan tersebut.

Alm. K.H. Abdurrahman Wahid (Gusdur), dalam bukunya Menjawab Kegelisahan Rakyat, terbitan Kompas, mengatakan bahwa Kebhinekaan atau keragaman justru menunjukkan kekayaan kita yang sangat besar. Karena itu, kita tidak boleh saling menyalahkan atas persoalan yang masih menghinggapi kehidupan bangsa kita saat ini. Kita justru harus mengedepankan kemanusiaan di atas ideologi bangsa. Dalam bukunya Dr. Adnan Mahmud, Membentang Nalar Gusdur, manusia dalam pergulatannya dengan realitas kehidupan, keadilan merupakan prinsip yang paling mendasar dan berlaku universal,

BACA JUGA :   Sebelas Ketua RT Terlibat Pelanggaran Pemilu Lurah Rawa Buaya Angkat Bicara

“Dalam pergulatan umat manusia yang berbentuk masyarakat atau Negara, keadilan merupakan prinsip yang amat penting. Mungkin, tidak ada prinsip atau pandangan dasar yang sedemikian didambakan sepanjang sejarah umat manusia seperti prinsip keadilan. Prinsip keadilan dalam berbagai dimensinya merupakan puncak dambaan umat manusia yang tak jarang susah ditegakan. Berbagai aturan dan system social-politik-ekonomi telah banyak diusahakan manusia dan ditujukan untuk memaksimalkan dimensi keadilan. Berbagai peristiwa besar reformasi sampai revolusi umat manusia yang mendambakan terwujudnya keadilan tercatat dalam sejarah umat manusia.

Maka tak heran muncul sebuah jargon yang sangat kuat mendambakan keadilan:,tegakan keadilan meskipun langit akan runtuh”Keadilan juga menentukan masa depan keberagaman atau kebhinnekaan di bangsa ini,sebab keberagaman maupun kebhinekaan dapat terwujud jikalau keadilan menjadi ukurannya.

Dewasa ini, kepentingan kelompok maupun individu sudah terang-terangan di depan mata yang nantinya dapat menghancurkan keberagaman bangsa ini. Pemerintah harus mampu dengan bijak dalam mengelola dan membijaki persoalan yang terjadi. Pemanfatan dan pengelolaan sumber daya alam harus merata diberikan sebagai upaya kesejahteraan bagi rakyat Indonesia sebagai suatu harapan dan cita-cita bangsa yang dituangakan dalam konstitusi besar bangsa yankni Undang-Undang Dasar Tahun 1945.

 

Redaksi Dimensinews.co.id

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

error: Content is protected !!
Verified by MonsterInsights