DimensiNews.co.id, JAKARTA- Antusias masyarakat terkait program Kartu Prakerja yang telah dibuka sebanyak dua gelombang tersebut sangat tinggi. Hal itu terbukti dengan membludaknya pendaftar hingga Kamis (23/4) pekan lalu yang telah mencapai 8,4 juta orang.
Tingginya peminat Kartu Prakerja juga merupakan imbas pandemi virus corona atau Covid-19. Banyak para pekerja yang dirumahkan hingga berujung PHK.
Namun, dibalik tingginya antusiasme masyarakat, masih banyak pula masyarakat yang merasa sulit untuk melakukan proses pendaftaran yang disediakan secara online.
Hal tersebut juga diakui oleh Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari.
“Memang pendaftarannya kita ciptakan secara online. Kenapa? Supaya satu pintu, tidak ada overlap dan kemudian manajemen datanya lebih relatif mudah,” ujar Denni Puspa Purbasari dalam dialog virtual di Gedung Graha BNPB, Mtraman, Jakarta Timur, Selasa (28/4).
Meski begitu, pihaknya bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian akan menyiapkan stand pendaftaran offline sebagai alternatif bagi masyarakat yang tidak dapat menggunakan fasilitas online.
“Untuk siapa? Bagi teman-teman yang tidak punya internet, yang tidak punya smartphone, yang barangkali penyandang disabilitas, yang membutuhkan bantuan,” ucap Denni.
Rencananya, stand pendaftaran offline akan disediakan di sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di seluruh wilayah di Indonesia. Selain itu, pemerintah juga menerapkan mekanisme protokol kesehatan Covid-19 di setiap SKPD yang ditunjuk.
“Pak Menko Perekonomian telah bekerja sama dengan Pak Mendagri untuk meminta 5 SKPD di daerah menyiapkan fasilitas yang itu covid friendly, dalam arti sudah dibuat sedemikian rupa supaya sehat dan aman untuk masyarakat, dan juga untuk staf yang menunggui atau memfasilitasi para pendaftar,” ucap Denni. (red)