DimensiNews.co.id, KENDARI- Kedatangan 500 tenaga kerja asing (TKA) asal China hari ini ke Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), disambut aksi penolakan oleh para mahasiswa dari berbagai elemen hingga anggota DPRD. Mereka berunjuk rasa di jalan masuk menuju Bandara Haluoleo, Selasa (23/6/2020).
Berdasarkan pantauan, tampak mahasiswa berorasi dan membawa tulisan berisi penolakan kedatangan ratusan TKA China di jalan masuk menuju Bandara Haluoleo, tepatnya di jalan poros Kendari-Motaha, Desa Ambaipua, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan.
Selain itu, anggota Komisi III DPRD Sultra, Sudirman, juga turut berunjuk rasa bersama para mahasiswa dan menyampaikan orasinya. Menurutnya, keputusan pemerintah mendatangkan 500 TKA China di tengah banyaknya pengangguran dan bahaya Covid-19 merupakan keputusan yang salah.
“Masa’ TKA kita datangkan dari luar, sementara banyak tenaga kerja lokal kita yang masih jadi pengangguran. Tambang itu menjijikkan,” teriak Sudirman dalam orasinya.
Polda Sultra mengerahkan personelnya untuk mengawasi aksi unjuk rasa tersebut. Massa yang berunjuk rasa juga diingatkan untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan Covid-19.
Sementara itu, para mahasiswa menilai aksi yang dilakukan sebagai bentuk penolakan TKA yang dipaksakan tetap masuk.
“Kita akan terus berada di sini, kita tidak akan membiarkan TKA masuk,” teriak salah seorang mahasiswa.
Aksi saling dorong juga sempat terjadi, namun pihak kepolisian terus mengingatkan agar massa tidak rusuh. (red)