DimensiNews.co.id, KOTA TANGERANG- Masyarakat yang menamakan diri Aliansi Pedagang Pasar Lama mengaku kecewa lantaran merasa dibodohi saat diajak berdiskusi usai menggelar aksi unjuk rasa meminta Pemkot Tangerang tidak membatasi jam operasional pasar pada Jumat (28/8/2020) kemarin.
Kekecewaan tersebut berawal saat beberapa perwakilan masyarakat bersedia masuk ke salah satu ruang rapat di lingkungan Pemkot Tangerang untuk menyampaikan aspirasinya.
Namun setelah dinanti beberapa lama, pejabat yang berwenang tidak kunjung datang untuk menemui para pengunjuk rasa dan berdiskusi terkait kebijakan yang menimbulkan keresahan para pedagang.
“Kalau memang mencari solusi hayuk atuh jangan begini, kita mah bukan orang yang duduk tidur dapet duit. Padahal tadi temen-temen sudah membuka diri untuk berkomunikasi tapi pada kenyataannya kami dibohongi, itikad baiknya mana,” tandas Abu Salam, Koordinator Aliansi Pedagang Pasar Lama kepada wartawan.
Ia menilai, akal-akalan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Tangerang dan jajarannya yang disebutnya membodohi para pedagang kaki lima telah menciderai proses demokrasi yang menambah kekeruhan di tengah polemik resistensi kebijakan tersebut.
“Kalau dibilang marah, saya tanya kalau anda-anda (Pejabat Pemkot) dibohogi marah atau tidak, kami merasa dipermainkan ilmu hukum dalam berdemokrasi bukan begitu caranya, harus gentel mereka mau ngasih kebijakan mana solusinya, kenapa karena Pemkot cuma omong kosong,” tutur pria yang akrab disapa Abuy.
Dengan begitu, Ia mengaku kedepan akan menggalang massa yang lebih besar untuk menyampaikan aspirasinya kepada Pemkot Tangerang dan meminta kebijakan yang dinilai merugikan para pedagang kaki lima dikaji ulang.