DimensiNews.co.id – HALMAHERA TENGAH.
Sejumlah orang tua siswa Sekolah Dasar (SD) Negeri Sakam Kecamatan Patani Timur Kabupaten Halmahera Tengah keluhkan oknum kepala sekolah yang diduga tidak pernah berkantor.
“Dua oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang dipercayakan menjadi pimpinan sekolah ini sudah dua bulan tak pernah berkantor. Sebenarnya kami ingin menyegel pintu sekolah,” ungkap orang tua siswa yang meminta nama mereka tak dipublikasi media ini, saat dikonfirmasikan akhir pekan kemarin.
Kata mereka, sudah dua bulan proses belajar mengajar tidak berjalan efektif. Untuk itu, mereka berharap dengan keluhan ini mendapat perhatian pemerintah sehingga anak didik di sekolah itu mendapatkan pendidikan yang memadai.
Puluhan orang tua siswa juga meminta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemkab Halteng, Abubakar Awan untuk segera mengganti kepala sekolah yang tidak taat kepada aturan kedisiplinan, karena tidak pernah menjalankan kewajibannya selaku tenaga pendidik.
Mirisnya lagi kondisi dua sekolah itu ibarat tak memiliki orang tua, karena pimpinan sekolah tidak berada ditempat sampai berbulan-bulan. Selain itu kondisi bangunan SMP Negeri 20 Halteng juga luput dari perhatian pemerintah. Bangunan gedung SMP Negeri 20 Halteng pun tidak pernah direnovasi sehingga memprihatinkan.
Selain malas berkantor, dua pimpinan sekolah yakni kepala sekolah SD Inpres Sakam dan kepala sekolah SMP Negeri 20 Halteng itu juga, diduga tak transparansi dalam pengelolaan dana Bos dan rutin. Buktinya, bendahara sekolah pun ketika dikonfirmasi tidak mengetahui berapa besar dana Bos. Kedua bendahara sekolah itu menyebut bahwa mereka hanya dilekatkan nama sebagai bendahara, tetapi sesungguhnya mereka tidak mengetahui apa-apa.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Halteng Abubakar Awan, ketika dikonfirmasi via pesan singkat Kamis (23/11/2017) mengatakan bahwa, kedua pimpinan sekolah itu sehari dua yang bersangkutan akan dipanggil untuk dimntai pertanggung jawaban.
“Nanti dipanggil dari situlah baru diambil keputusan termasuk sangsi dan lain-lain,” ujarnya singkat. (Ode)