DimensiNews.co.id – Purwakarta
Kementerian Sosial mengapresiasi kegiatan Temu Karya Relawan Nasional Palang Merah Indonesia (TKRN PMI) yang digelar selama 5 hari dikawasan waduk jatiluhur, dimana seluruh perwakilan PMI daerah dari seluruh Indonesia dan PMI dari luar negeri termasuk ribuan relawan turut hadir. Kegiatan TKRN PMI ini untuk peningkatan kapasitas dan program Harum Citarum.
“Yang terpenting, setelah mereka melakukan peningkatan kapasitas tugas-tugas kemanusian dan akan melaksanakan program Harum Citarum, program pembangunan kesejahteraan sosial,” kata Menteri Kemensos, Agus Gumiwang Kartasasmita dikawasan Jatiluhur, Senin (17/9/2018).
Ia menjelaskan bahwa Sungai Citarum ini sangat strategis untuk memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat Jawa Barat maupun DKI Jakarta. “Setelah dipaparkan Dirut PJT II, Air Sungai Citarum ini sangat strategis. Air baku untuk masyarakat Jawa Barat dan DKI, pengairan pertanian, industri dan lainnya,” ujarnya usai pembukaan TKRN PMI
Ditempat yang sama, Ketua Pelaksana PMI Pusat, Ginandjar Kartasasmita mengatakan pelaksanaan TKRN PMI ini dipilih karena memiliki area yang luas dan dapat menampung sekitar 3000 hingga 5000 peserta. “Tadinya direncanakan di raja ampat papua, tapi sangat jauh dan sulit sekali lokasinya. Syarat utama lokasinya, 3000 hingga 5000 peserta. Lalu, sesuai tema menjaga lingkungan, pembersihan DAS Citarum dan lokasinya sangat ideal ada bukit, hutan dan danau,” terangnya.
Sementara itu, Direktur Utama Perum Jasa Tirta (PJT) II Jatiluhur, Djoko Saputro menyampaikan Sejumlah program untuk menunjang ketahanan pangan nasional, PJT II telah memberi kontribusi. “PJT II memasok kurang lebih 90 persen air (6,8m3/pertahun) untuk areal pertanian seluas kurang lebih 300.000 ha (Jawa barat bagian utara) tanpa di pungut biaya apapun,” jekasnya.
Bila di asumsikan, kata dia, produksi rata rata padi 5,5ton/ha/musim. “Maka PJT II mendukung produksi padi sebanyak 3,3jt ton/tahun atau ekuivalen dengan nilai sebesar 13,86 triliun /tahun,” tambahnya.
Dilanjutkan Djoko, upaya pelestarian dan melindungi sumber daya air yang dilakukan oleh PJT II Jatiluhur untuk mengembalikan kondisi air Jatiluhur kembali normal. “Selain pemeliharaan, langkah efisiensi penggunaan sumber daya air, pengelolaan sumber daya air yang baik, perlindungan jangka panjang sumber daya air, serta memelihara dan meningkatkan kualitas sumber daya air serta penertiban keramba jaring apung yang sudah over capacity,” terangnya.
Selain itu, menurut Djoko, PJT II juga melakukan kerjasama dengan kementerian kelautan dan perikanan (KKP), . “Satu hal yang dikerjasamakan antara PJT II dan Kementerian KKP, yakni mengembangkan konsep pengembangan ikan tangkap berbasis budidaya,” jelas Dirut. (rom)