DimensiNews.co.id, KABUPATEN MALANG-Untuk mengatasi pandemi Covid-19, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang menghabiskan anggaran sebesar Rp 100 miliar lebih sampai pada bulan Oktober 2020.
Dikatakan Kepala Badan Keuangan Aset dan Daerah, Wahyu Kurniati mengatakan, dana yang dikeluarkan mencapai Rp187 miliar berasal dari dana BTT (Bantuan Tidak Terduga).
“Dari anggaran itu, kami hitung awalnya yang sudah cair sebesar Rp125 miliar. Tapi, karena ada beberapa pembelian yang rencana anggarannya tidak sesuai dengan harga di lapangan,” jelas dia.
“Maka, ada dana yang dikembalikan sekiar Rp 25 miliar, jadi total sudah digunakan Rp 100 miliar lebih,” ungkapnya, saat ditemui awak media diruang kerjanya, Kamis (26/11/2020).
Lanjut Wahyu, dana sebesar Rp100 miliar tersebut telah digunakan sebagian besar untuk penanganan dampak Covid-19 di masyarakat, baik itu berupa batuan sosial (Bansos) maupun untuk kesehatan.
“Sebagian besar memang fokus penanganan dampak pandemi ini. Berupa bantuan sosial (Bansos), karena banyak warga yang terdampak secara ekonomi. Sekitar Rp 50 miliar sudah dicairkan ke Dinsos,” jelasnya.
Sementara itu, kembali dijelaskan olehnya, selain Bansos, dana BTT tersebut juga diperuntukan untuk bidang kesehatan. Untuk kesehatan Pemkab Malang menggelontorkan anggaran sebesar Rp 44 miliar.
“Untuk bidang kesehatan segitu (Rp 44 miliar), untuk pembelian hazmat bagi tenaga kesehatan, membiayai perawatan pasien Covid-19, dan juga pemberian vitamin kepada personel (Organisasi Perangkat Daerah) OPD yang bertugas di garda terdepan. Dan, untuk sisanya itu dipergunakan untuk kebutuhan lain-lain seperti pariwisata dan juga kebutuhan satgas lainnya. Tapi dua bidang terbesar memang habisnya di situ sosial dan kesehatan,” terangnya.
Sedangkan, masih kata dia, dana yang tersisa Rp 87 miliar itu akan dipergunakan Pemerintah Kabupaten Malang untuk kebutuhan penanganan Covid-19 hingga Desember mendatang.
“Jadi Rp 87 miliar sisanya ini nanti tergantung kebutuhan satgas untuk apa. Kami siap mencairkan,” pungkasnya.