
DimensiNews.co.id TANGGERANG – Hari kedua kunjungan kerjanya ke Provinsi Banten Presiden Joko Widodo blusukan ke pasar tradisional. Pasar Anyar, Kota Tangerang, Provinsi Banten yang disambangi Presiden.Minggu (4/11/2018)
Presiden Jokowi mengendarai sepeda motor custom Kawasaki W175 warna hijau menuju ke pasar Anyar kota tanggerang.
Sekira pukul 06.15 WIB, bersama Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah, dan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, Presiden mulai mengendarai sepeda motor dari Jalan M.H. Thamrin, Tangerang menuju pasar.
Di sepanjang jalan, tak sedikit masyarakat yang antusias menyapa, Presiden pun membalas sapaan mereka dengan melambaikan tangan dan tersenyum.
Kedatangan Presiden disambut riuh para pedagang dan pembeli. Mereka langsung mengerubuti Presiden untuk bersalaman dan berfoto bersama.
Presiden kemudian berjalan ke dalam pasar untuk mengunjungi para pedagang, antara lain sayuran, buah-buahan, ayam, telur, hingga daging. Di setiap lapak pedagang yang dikunjungi, Presiden berbincang dengan para pedagang dan bertanya kondisi harga di pasar.
“Yang pertama kita kan ada angka inflasi rendah di bawah 3,5 (persen), saya ingin cek di lapangan. Sama enggak? Setelah cek semua stabil,” kata Presiden selepas peninjauan.
Berdasarkan pengamatan Presiden Jokowi beberapa komoditas di pasar harganya stabil. bahkan mengalami penurunan, misalnya telur dari Rp30 ribu per kilogram menjadi Rp20 sampai Rp 22 ribu per kilogram. Harga beras bervariasi antara Rp8 ribu sampai Rp12 ribu, tergantung kualitas. Sementara tempe harganya stabil di Rp5 ribu.
“Beli semuanya. Beli petai, tempe, tahu, ikan. Daging Rp120 ribu. Melinjo, cabai Rp30 ribu, padahal kalau naik bisa Rp80 ribu,” ucapnya
Menurut Presiden, fluktuasi harga di pasar adalah hal yang biasa. Ia pun berharap tidak ada pihak-pihak yang mengatakan hal yang sebaliknya dengan kondisi harga sebenarnya di pasar.
“Nanti pedagang pasar marah, semua harga stabil enggak berubah. Banyak yang turun, satu dua naik, fluktuatif biasa. Daging naik _dikit,_ telur turun, biasa. Jangan teriak di pasar naik, pedagang pasar marah enggak ada yang beli iya _ndak_? Malah datang ke mal,supermarket. Jadi kalau ke pasar liat fakta yang ada, harga sampaikan apa adanya,” imbuhnya.
Presiden menuturkan, selain harga yang paling penting adalah kondisi pasar yang harus tertata, bersih, tidak becek, tidak bau, dan memiliki tempat parkir. Dengan demikian, pasar tradisional bisa tetap bersaing dengan supermarket.
“Sudah sepakat dengan wali kota, tahun depan akan kami revitalisasi. Nanti pembagian (pembiayaan) pusat dan daerah,” ujarnya
Laporan Wartawan : Hery
Editor. : Red DN