DimensiNews.co.id TANGGERANG – Pondok Pesantren sejatinya tempat belajar untuk menggali ilmu Agama untuk bekal nanti membagun masa depan bangsa dengan Ahlaqul karimah yang baik berlandasan agama.
Bahkan kita tetahui Pondok pesanteren belakngan ini berkembang pesa melahit kan santri santriwati yang handal dan dapat membanggakan negara lewat ilmu dan prestasinya dalam memberikan kontribusi yang membanggakan di bidang agama islam.
Namun sangat di sayangkan yang pada kasus yang menimpa tiga santri Pondok Pesantren Al Kamil yang berada di jalan Siliwangi Doyong kel Alam Jaya Kec Jatiuwung Banten kabur dari pondok kerena tidak tahan di Bully oleh teman satu pondoknya.
Rifki maulana Santri kelas 1 sebagai korban penyiksaan dan bullying itu mengalami penyiksaan dari sekelompok santri yang berinisial RR, AR, A dan NA hingga mengalami biru lebam di sekujur tubuh nya, Selain Rifki juga dialami oleh Andika Saputra dan Eka Habibi sebagai dua orang korban lain nya
Pondok Pesantren Yang Memiliki siswa sekitar 700 orang dan 69 ustazt dan ustazah itu tidak memperhatikan ada kasus pembulyan diantara siswanya hingga menyebabkan santri kabur dari pondok pesantren Al.kamil
Pimpinan Pesantren Al.Kamil KH Ahmad Wildan LC ketika ditemui wartawan terkait kabur nya tiga orang santri tersebut mengatakan pihaknya belum mengetahui hal tersebut.
“saya belum tau kalau ada kejadian seperti yg dialami oleh Santri nya, dan belum mendapat laporan dari pihak manapun.
KH.Ahmad Wildan mengatakan,”kalau benar ini terjadi saya akan lakukan proses dan berikan sanksi sesuai peraturan Pondok Pesantren disini .Kata KH. Wildan
Sementara itu Wahyudin orang tua dari Rifki Maulana mengaku sangat kecewa terhadap kejadian yang menimpa anak nya terjadi di lingkungan Pesantren Al.Kamil ini.
“Kami selaku orang tua sangat menyayangkan adanya kejadian tersebut membuat Trauma bagi anak kami,”Ungkapnya.
Ia menambahkan Kami berharap anak saya bisa menimba ilmu Agama di Pondok Pesantren Al Kamil ini bukan malah anak saya jadi korban prnyiksaan seperti ini, katanya.
Dan ini bukan pertama kali terjadi hal ini sudah yang ketiga kalinya dialami oleh anak saya.pungkasnya
Laporan Wartawan : Dul
Editor. : Red DN