Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Dorong Wirausaha Produktif di Halteng

  • Bagikan


DimensiNews.co.id – HALMAHERA TENGAH.

Pemkab Halteng melalui Dinas Transmigrasi Dan Tenaga Kerja, Kamis (16/11/2017) menggelar kegiatan pembekalan kepada puluhan Tenaga Kerja Wanita (TKW) di desa Nurweda Kecamatan Weda Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng). Kegiatan itu  dalam rangka menindaklanjuti program Presiden dan Wakil Presiden melalui Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia yang bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Tengah. Dan diikuti Sebanyak empat kelompok TKW di desa Nurweda.

Pada kegiatan itu, keterampilan yang dipresentasikan diantaranya, Abon, Kue, kripik dan lain-lain, dengan tujuan agar lebih ditingkatkan secara produktif, agar mengurangi pengangguran dan mengurangi taraf ekonomi di kalangan ibu-ibu rumah tangga. Hal ini diungkapkan PPTK Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Pemkab Halteng Wardi Amin usai kegiatan dilaksanakan.

BACA JUGA :   Bupati Sukabumi : APBD-P Harus Berperan Sentral Untuk Pemulihan Ekonomi Masyarakat

Kegiatan pembekalan ini sebagai program pemberdayaan tenaga kerja yang bersifat mandiri dalam rangka penciptaan wirausaha baru sebagai solusi mengatasi pengangguran serta mengimplementasikan program Presiden dan Wakil Presiden melalui kementerian tenaga kerja dan transmigrasi yang ditindaklanjuti oleh Dinas Transmigrasi Dan Tenaga Kerja Kabupaten Halmahera Tengah.

“Kegiatan ini juga sebagai bentuk implementasi dari program Presiden dan Wakil Presiden yang merupakan terobosan pemerintah pusat dalam kerja samanya dengan Pemerintah Daerah untuk memberdayakan, meningkatkan pelayanan serta memberi perlindungan bagi Tenaga Kerja Wanita (TKW) terutama di pelosok desa. Program ini bertujuan untuk menekan jumlah TKW non-prosedural karena riskan dengan tindak pidana perdagangan manusia (human trafficking) yang sering mengorbankan masyarakat desa,” jelasnya.

BACA JUGA :   TNI/Polri Amankan Lokasi Vaksinasi Massal di Lapangan Hiraq Lhokseumawe

Menurutnya, pembangunan ketenagakerjaan berkaitan erat dengan perlindungan, jaminan hak-hak, peningkatan produktivitas tenaga kerja tanpa diskriminatif, juga penguatan keterampilan melalui pelatihan wirausaha sehingga dapat meminimalisir jumlah TKW yang menjadi korban perdagangan, perbudakan bahkan kejahatan hak asasi manusia,” ujarnya.

“Program ini juga merupakan bentuk kepedulian pemerintah yang harus didukung dengan upaya-upaya produktif dari masyarakat baik yang akan menjadi TKW,” tandasnya.

Ia mengharapkan agar warga desa Nurweda yang memperoleh sejumlah pelatihan oleh pendamping program, dapat mengolah dan memberdayakan potensi lokalnya menjadi produk yang memiliki nilai guna secara ekonomis.

“Melalui pelatihan kewirausahaan dengan temaTenaga Kerja Wanita diharapkan dapat mendorong produktivitas warga desa untuk membuka usaha-usaha produktif yang berkelanjutan. Pelatihan yang telah diberikan di antaranya pengolahan abon, kue, kripik dan lain-lain. Semoga implementasi program ini dapat berjalan secara optimal sehingga berkontribusi bagi pembangunan perekonomian,” jelasnya. (Ode)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Verified by MonsterInsights