Menjadi Pilot Project Computational Thinking, MIN 2 Sukoharjo Gelar Workshop Pembelajaran Menyenangkan

  • Bagikan

SUKOHARJO – Pemerintah merencanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) siswa sekolah dilaksanakan pada bulan Juli mendatang. Selama ini siswa sekolah masih melkasanakan pembelajaran dari rumah secara dalam ataupun luar jaringan.

Persiapan PTM dilaksakanan Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 2 Sukoharjo dengan cara mempersiapkan guru melalui pelatihan Computational Thinking supaya ketika PTM nanti pembelajaran lebih menyenangkan.

Mengantisipasi hal tersebut, Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 2 Sukoharjo bekerjasama dengan Biro Bebras  Universitas Muhammadiyah Surakarta menggelar workshop belajar menyenangkan dengan computational thinking.

Pelatihan yang diikuti sebanyak 30 guru tersebut digelar pada Sabtu (20/03/2021) di Kampus 1 MIN 2 Sukoharjo dibuka langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sukoharjo, Ihsan Muhadi.

BACA JUGA :   Antisipasi Banjir Daerah Perbatasan, Kabupaten dan Kota Tangerang Keruk Kali Sabi

Kepala MIN 2 Sukoharjo, Wiretnoningsih Nurhayati, mengungkapkan bahwa pelatihan ini untuk angkatan pertama mengingat keterbatasan tempat karena jumlah guru keseluruhan 100 orang.

“Saya yakin dengan pelatihan ini 30 guru dilatih untuk berpikir secara terstruktur dan bisa mngajarkan kepada murid,” tandas Wiretnoningsih.

Lebih lanjut perempuan yang akrab dipanggil Retno ini menegaskan bahwa MIN 2 Sukoharjo berkomitmen untuk menjadikan madrasah digital sehingga pola berpikir secara terstruktur sangat dibutuhkan.

“Saya mohon dukungan semoga pelatihan ini menjadi pilot project sehingga memberikan hasil dan baik,” kata Retno.

Sementara itu, Kepala Kankemenag Sukoharjo, Ihsan Muhadi, menyatakan bahwa siswa sekarang diarahkan untuk bisa beroikir secara kritis, komunikatif, kolaboratif, kreatif.

BACA JUGA :   Bandel"Parkir Liar Di Jalan Palapa Rawa Buaya Diderek Dishub Jakarta Barat

“Guru sekarang harus bisa bekerja dengan lega dan bahagia. Jika kita bekerja sampai rumah belum bahagia maka belum menikmati pekerjaannya,” ungkap Ihsan Muhadi.

Selanjutnya Ihsan Muhadi menambahkan bahwa mental harus disiapkan, dengan memiliki emosional yang baik. Guru harus sabar untuk bisa menerapkan diri kepada orang sekitar.

“Semua sudah ada di Nilai Budaya Kerja (NBK) Kementerian Agama, diantaranya profesionalisme, inovasi, tanggung jawab, keteladanan. Saya berharap bersama-sama untuk mengunggulkan madrasah menjadikan anak yang cerdas dan beraklaqul karimah,” harapan Ihsan Muhadi mengakhiri sambutannya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Verified by MonsterInsights