CIANJUR – Manusia hakikatnya tak bisa lepas dari alam. Apalagi sebagai penduduk kota besar tentunya Kebisingan, kemacetan, kesibukan pekerjaan, polusi sudah sangat Iekat dengan kehidupan sehari hari yang membuat tidak hanya flsik jadi Ielah, namun jiwapun ikut Ietih bahkan yang parah bisa sampai stres.
Pertanyaannya Kemana mereka cari solusi agar penat itu dapat terobati? Ternyata sebagian dari mereka ada yang mendaki hingga ke puncak gunung ataupun ada yang berativitas dalam hutan, bermalam dalam balutan kesunyian, atau hanya sekedar duduk menikmati desiran angin, indahnya matahari. Sendiri ataupun bersama keluarga dan sahabat.
Melihat antusias dan banyaknya warga yang beraktivitas dalam kawasan hutan untuk terapi. Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) menggelar Kampanye yang menjadikan TNGGP sebagai salah satu tempat “Forest Healing” karena letaknya yang sangat strategis berdekatan dengan kota kota besar.
Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong mendukung langsung kampanye “Forest Healing” ini.
“Forest healing itu memaknai bagaimana berapa nilai setiap langkah yang kita nikmati.
Merasakan nikmat yang bisa berkontribusi untuk kesehatan jiwa,” ujar Wamen LHK Alue Dohong saat kunjungannya ke Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGPP) di Cibodas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (06/04/2021).
Alue Dohong menambahkan, dengan menikmati alam yang terjaga kelestariannya, membuat orang menjadi lebih sehat jasmani dan rohaninya.
“Bisa melepas stres secara psikologi juga bisa memberikan ketenangan disamping melindungi kawasan konservasi tapi kita juga ingin bahwa manusia bisa menikmati,” ungkapnya.
Sebagai langkah menjaga konservasi alam, Alue juga mengingatkan kepada para pendaki di TNGGP untuk tidak membuang sampah di area TNGGP.
“Upaya kesadaran yang harus ditingkatkan para pendaki yakni dengan tidak membuang sampah saat melakukan pendakian. Agar, para penikmat wisata alam di sini (Gunung Gede Pangrango) bisa mengelola sampahnya dengan baik, tidak membuang sampah sembarang, apalagi sampah yang tidak bisa terurai dengan alam,” ujarnya