KARANGANYAR – Suasana pandemi Covid 19 membuat instansi pendidikan menutup kegiatannya termasuk pondok pesantren. Meredanya kasus Covid akhir-akhir ini, beberapa pondok pesantren kembali menerima santri untuk menuntut ilmu agama di tempatnya.
Pondok pesantren Lirboyo banyak menerima santri dari luar daerah termasuk salah satunya dari Kabupaten Karanganyar. Untuk mencegah penularan Covid, maka santri harus menjalani Rapit Tes Antigen terlebih dahulu.
Menyikapi hal itu, Bupati Karanganyar, Juliyatmono berinisiatif memfasilitasi tes tersebut untuk meringankan beban para santri. Hal tersebut dilakukan mengingat banyak yang belum tahu prosedur tes.
Sekretaris Himpunan Alumni Santri Lirboyo (Himasal), Asyari mengapresiasi langkah Bupati Juliyatmono tersebut. Dia mengungkapkan bahwa santri lirboyo yang berangkat ke Pondok ada 91 orang.
“Sebenarnya ada 93 orang namun karena dua orang dinyatakan reaktif sehingga mereka dijadwalkan akan berangkat sendiri. Dua orang mungkin pilek sehingga dinyatakan reaktif,” terang Asyari di sela-sela acara pemberangkatan santri pada Senin (24/5/2021).
Sementara itu, sebelum pemberangkatan Bupati Juliyatmono berpesan kepada para santri untuk menguasai ilmu agamanya secara fakih, ilmu umumnya luas dan wawasan kebangsaan yang hebat.
“Yang bisa mengubah dunia adalah otak yang cerdas. Oleh karena itulah, belajarlah yang baik. Tidak saja ilmu agama, akan tetapi juga ilmu umum,” ujar Juliyatmono.
Selanjutnya Bupati meminta agar terus menghormati ibu dan bapaknya, dan cintailah tanah air dan bangsa. Dia menghimbau untuk terus guyub rukun, jaga selalu kesehatan dengan mematuhi protokol kesehatan.
“Sebelumnya juga telah diberangkatkan 29 orang santri ke Ponpes Gontor. Dengan rincian 17 santri putri di Pondo Gontor, Ngawi dan 12 santri putra di Ponorogo,” imbuh Bupati.