SUKOHARJO – Usianya sudah tidak muda lagi, namun wajah dan penampilannya Nampak jauh berbeda dari umurnya. Suyadi, salah satu Widyaiswara Balai Diklat Keagamaan (BDK) Semarang. Saat ini dia ditugaskan dari kantornya untuk memberi pelatihan diberbagai daerah di Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Suyadi telah berkomitmen untuk mendedikasikan hidupnya di bawah Kementerian Agama melalui BDK Semarang. Ilmu yang telah dipunyai ditularkan kepada siapa saja yang membutuhkan. Meskipun suasana pandemi Covid-19, tidak menyurutkan semangatnya dalam berbagi Ilmu.
Selama pandemi melanda Indonesia, program pendidikan dan pelatihan (Diklat) yang gelar BDK Semarang secara online dan di wilayah kerja. Ketika Suyadi harus memberi pelatihan di wilayah kerja, dia tidak merasa takut tertular Corona meski umurnya yang 62 tahun tergolong rawan tertular Covid. Suyadi metode sendiri untuk bisa terhindar dari Corona.
Selain menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, Suyadi menekankan supaya untuk selalu gembira. Menurutnya dengan hati gembira, imun akan meningkat banyak sehingga kesehatan bisa terjaga.
“Semua daerah itu ada kasus Covid, maka kita harus berpikir positif tidak tertular dan selalu gembira,” ujar Suyadi ketika berbincang dengan Dimensi News pada Kamis (17/6/2021) di sela-sela memberi pelatihan di MIN 2 Sukoharjo.
Menurut Suyadi, sebelum terjun ke daerah untuk memberi pelatihan, setiap Widyaiswara termasuk dirinya harus melakukan Swab Antigen terlebih dahulu. Ketika hasilnya negatif baru diberangkatkan ke daerah dengan dibekali alat pelindung diri dan vitamin dari BDK Semarang.
Selama memberi pelatihan, Suyadi akan mengajak peserta diklat untuk selalu gembira dengan pengkondisian pelatihan yang menarik. Hal tersebiut dilakukannya supaya peserta tidak terbebani mengikuti diklat sehingga imun peserta meningkat dan kondisinya selalu sehat.
“Saya selalu mengajak selalu gembira, termasuk kepada sesama rekan kerja. Jangan takut berlebihan dengan Corona, karena kalau takut berlebihan imunnya bisa turun dan malah bisa kena Corona,” pungkas pria yang akrab dipanggil Pak Yadi tersebut.
Lebih lanjut Suyadi mengungkapkan bahwa selama berkeliling ke daerah dia tetap menjaga kondisi kesehatannya dengan berolahraga secara teratur. Kegiatan diklat biasanya berlangsung hingga sore hari. Di sore hari ketika waktu luang dimanfaatkan untuk olahraga ringan.
“Biasanya saya jalan sehat atau tenis pada sore hari selama mengisi diklat ke daerah. Selain itu istirahat yang cukup, jangan sampai stress,” kata Suyadi.
Suyadi menegaskan bahwa niat baiknya memberi pelatihan dan menularkan ilmunya dengan perasaan gembira akan mampu menangkal Corona. Dia tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan untuk menjaga kesehatan.
Sementara itu di lingkungan keluarga, Suyadi selalu menekankan untuk selalu tidak takut Corona secara berlebihan. Suyadi juga mengingatkan keluarganya untuk memakai masker ketika hendak bepergian keluar rumah.
“Anak-anak saya tidak merasa takut berkegiatan selama pandemi ini. Yang penting memakai masker ketika les, ke tempat temannya, atau kemanapun,” tandas pria yang domisili di Magelang tersebut.