DimensiNews.co.id JAKARTA – Kementerian luar negeri memfasilitasi Lippo group, IOM, UNHCR, dan Pemda DKI untuk menyediakan fasilitas pendidikan bagi anak-anak pencari suaka di eks kodim, perumahan Daan Mogot Baru, Kalideres, Jakarta Barat. CEO Lippo James Riady mengakui bahwa kunjungan yang dilakukan pada Jumat sore, 25 Juli 2019 untuk melihat kondisi para pencari suaka.
Dari pertemuan dimensinews.co.id kunjungan tersebut James Riady mengatakan akan melakukan kerjasama dalam hal memenuhi kebutuhan dasar anak-anak pencari suaka terutama dalam hal pendidikan.
“Kami sangat bersyukur dapat di undang Kementerian Luar Negeri, Pemda DKI yakni Dinsos, UNHCR, dan IOM. Kami kesini dalan rangka seperti apa yg di inginkan pencari suaka yakni supaya ada kerjasama antara Pemda dengan pihak swasta,” kata James Riady di penampungan, Jumat, 26 Juli 2019.
James menuturkan saat ini sebanyak 14.000 pencari suaka yang tersebar di seluruh Indonesia dan di Kalideres terdapat 1.400 orang yang di dominasi dari Afganistan. Dari data tersebut James melihat banyak dari mereka merupakan anak-anak yang masih usia sekolah. Sehingga kata dia perlu ada pusat pembelajaran atau ruang belajar.
“Kami melihat banyak anak kecil jadi kami mengadakab satu healping hands outreach dimana ini akan dilakukan dengan Universitas Harapan untuk mengadakan learning center,” ujarnya.
James Riady menyebut dengan adanya kelas bagi anak-anak di pengungsian setidaknya bisa memberikan waktu luang bagi orang tua mereka melakukan pekerjaan yang lain. Selain itu kata dia hal ini juga sebagai bentuk pemberian layanan supaya anak-anak kedepannya memiliki pemahaman dasar dalam belajar dan ketermpilan.
Lebih lanjut kepala Dinas Sosial Irmansyah juga mengatakan bahwa tujuan dari kunjung CEO Lippo, Kemenlu, IOM dan UNHCR itu guna melakukan integrasi bagi para pencari suaka. Melihat banyak anak-anak dia menyebut perlu di adakan sebuah learning center.
“Tujuan James Riady, Kemenlu, IOM dan UNHCR datang hari ini yakni melakukan integrasi bagi para pencari suaka dalam hal melihat banyak anak-anak umur 4-7 tahun maka akan dilakukan sebuah learning center dan untuk dewasa akan dibuatkan sebuah pelatihan,” katanya.
Dari pantauan di lokasi hasil pertemuan tersebut James Riady memberikan satu buah ruko dengan lantai tiga sebagai tempat belajar anak-anak pencari suaka. Ruko tersebut berada di depan gedung eks kodim, perumahan Daan Mogot Baru, Kalideres, Jakarta Barat.
Laporan Wartawan : Hery
Editor. : Red DN