SUKOHARJO – Masyarakat Kabupaten Sukoharjo saat ini menerima jenis vaksin jenis yang berbeda. Jika sebelumnya hanya vaksin jenis Sinovac, saat ini sudah ada vaksin lain yang diberikan yakni AstraZenaca dan Moderna. Dua jenis vaksin tersebut tersebut diketahui memiliki Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) lebih kuat dibandingkan Sinovac.
“Kalau Moderna dosis 1 KIPI-nya hampir mirip Sinovac, yang agak kuat itu Moderna dosis 3 dan juga AstraZeneca di mana selama ini banyak muncul efek demam, nyeri kepala, mual dan muntah,” kata Jubir Satgas Penanganan Corona Sukoharjo, Yunia Wahdiyati.
Khusus untuk vaksin Moderna, baru untuk dosis 3 yang diberikan pada tenaga kesehatan (Nakes). Karena mempertimbangkan KIPI dari vaksin tersebut, pemberikan vaksin pada nakes melihat kesibukan Nakes.
“Kalau Nakes masih sibuk memberikan pelayanan, vaksin tidak kami berikan karena pertimbangan KIPI-nya,” ujar Yunia.
Dari laporan yang masuk dari Nakes yang mendapatkan dosis 2, rata-rata muncul KIPI berupa demam. Bahkan, ada yang demamnya dua hari tidak turun sehingga harus dirawat. Saat ini, vaksin booster yang diterima Sukoharjo belum 100% untuk semua Nakes sehingga diberikan secara bertahap dan diprioritaskan untuk nakes yang ada di pelayanan. Baik yang ada rumah sakit maupun Puskesmas.
Disinggung untuk vaksin AstraZeneca, Yunia mengaku selain interval suntikan tiga bulan, biasanya juga muncul KIPI berupa berupa demam, nyeri kepala, mual dan muntah, hampir sama dengan Moderna dosis 3. Terkait hal itu, Yunia meminta warga untuk tidak khawatir karena bisa minum paracetamol untuk menurunkan panas dan minum air hangat.
Untuk stok vaksin sendiri, Yunia mengaku yang “standby” masih cukup banyak di kisaran 15.000 dosis, baik Sinovac, AstraZeneca maupun Moderna. Vaksin tersebut antara lain milik Pemda, TNI, Polri, maupun mitra dari DPR RI yang pelaksanaan vaksinya di Sukoharjo.
“Setiap harinya, vaksinasi terus dilakukan baik di sentra vaksinasi The Park Mall, Sentra Niaga, Graha PGRI, Puskesmas, perusahaan, dan rumah sakit,” tambah Yunia.*(Priyanto)
