SAROLANGUN – Sebanyak lebih kurang 50 orang warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas llB Sarolangun dipindahkan pasca tembok pembatas roboh, pada Sabtu (29/8) lalu.
Kalapas Sarolangun, Irwan mengatakan pihaknya telah mengambil langkah-langkah antisipatif. Diantaranya kata dia, telah melakukan sterilisasi lokasi terkait mobilitas dari warga binaan.
“Kita sudah berkordinasi dengan instansi terkait dalam hal ini TNI Polri untuk bantu membackup gangguan dari pada kamtibmas,” ujarnya, Selasa (31/8).
Menurut Irwan, sebagai langkah lanjutan untuk antisipasi kamtibmas. Pihaknya juga mengambil langkah pemindahan untuk warga binaan secara bertahap.
“Jadi tadi pagi kita pindahkan 50 warga binaan kita ke Lapas Muaro Tebo. Selanjutnya nanti secara bertahap juga kita melihat situasi kondisi lihat perkembangan kedepan,” katanya.
Irwan menjelaskan bahwa pemindahan tersebut dilakukan karena beberapa faktor alasan, salah satunya adalah ini sebagai langkah pengamanan bagi warga binaan.
Apalagi ini, kata Irwan kejadian robohnya tembok pembatas itu juga bersebelahan langsung dengan blok hunian dan tidak terdapat lagi pagar pembatas lainnya.
“Jadi langkah yang kita ambil ini agar nanti tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan,” tambahnya.
Selain itu, untuk warga binaan yang dipindahkan pun diakui telah melalui proses penilaian. Yang mana, ia memungkinkan untuk menimbulkan gangguan kamtib akan dipindahkan.
“Tentu ada penilaian khusus pada warga binaan yang akan dipindahkan, sehingga kondisi Lapas meski dalam keadaan seperti ini tetap dalam keadaan aman,” ungkapnya.
Sementara itu, meski dalam keadaan yang telah diperketat. Irwan mengaku belum mengetahui pasti kapan dilakukan perbaikan. Terpisah, untuk bantuan pengamanan dari Polri berupa kegiatan patroli dan TNI backup dengan menyiagakan tiga orang personil.(Sanu)