PemkabTangerang Gelar Pelacakan Antisipasi Ancaman Klaster Baru Covid-19 di Sekolah Pasca PTM Berjalan

  • Bagikan
Foto: ilustrasi pembelajaran tatap muka (PKM).

BANTEN – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) merilis data adanya klaster baru Covid-19 dari beberapa sekolah di kawasan Aglomerasi.

Klaster baru Covid-19 itu yakni sekolah-sekolah di kawasan Jabodetabek yang belakangan memang melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

Terkait klaster baru Covid-19 itu, Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Tangerang melakukan pelacakan secara dini untuk mengantisipasi munculnya ancaman klaster baru Covid-19 melalui PTM secara terbatas di sekolah-sekolah di daerah itu.

“Sejauh ini di Kabupaten Tangerang tidak ditemukan klaster PTM, tetapi kita tetap mengantisipasinya dengan melakukan pelacakan secara dini,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Saefullah, Sabtu, (25/9/2021).

Menurutnya, kasus Covid-19 klaster PTM di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, menjadi peringatan bagi semua daerah agar lebih waspada terkait dengan masih adanya kemungkinan penularan virus Corona baru itu.

Oleh karena itu, pihaknya akan meningkatkan pengawasan terhadap kesehatan para guru dan pelajar di daerah setempat.

BACA JUGA :   Pelaku UMKM Dihimbau, Turut Serta Mengedukasi & Mensosialisasikan Prokes Covid-19

“Jadi saat ini sebelum siswa dan guru masuk sekolah, terlebih dahulu dilakukan pengecekan. Mulai dari suhu tubuh hingga kondisi kesehatannya benar-benar sehat,” tuturnya.

Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Satgas Covid-19 Kabupaten Tangerang terkait dengan perkembangan PTM di daerah tersebut.

Sebanyak 142 SMP, baik negeri maupun swasta di daerah itu yang sedang menjalankan PTM terbatas, katanya, sudah terverifikasi memenuhi sarana dan prasarana protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.

“Semua sekolah sudah memenuhi tahapan sarpras (sarana prasarana), mulai dari tempat pencucian tangan, marka jarak duduk siswa sampai termometer pengecek suhu tubuh sudah terpenuhi,” kata Saefullah.

Jika pada akhirnya ditemukan kasus baru penularan virus atau klaster baru Covid-19 PTM di daerah setempat, menurut dia, secara otomatis pihaknya akan segera melakukan pencabutan izin pembelajaran untuk sementara waktu, dan selanjutnya kembali dilakukan pembelajaran dalam jaringan (daring).

BACA JUGA :   Hadiri Rakornas Kepala Daerah, Gubernur NTB Bangun Sinergi dengan Pemerintah Pusat

“Yang jelas kalau ditemukan kasus baru, kita akan kembalikan ke pembelajaran daring. Setelah itu kita juga akan sterilisasi sekolah selama tiga hari atau maksimal tujuh hari,” tuturnya.

Ia berharap, para orang tua murid selalu mengawasi dan mengingatkan anak-anaknya untuk menerapkan protokol kesehatan sebagai salah satu upaya mencegah penularan Covid-19 di sekolah.

Tentu saja peran dari para orang tua sangat penting dalam menjaga anak-anaknya dari Covid-19, terutama orang tua harus selalu mengawasi dan mengingatkan protokol kesehatan kepada anaknya,” kata dia.

Hal senada juga di katakan Dinas Kesehatan Kota Tangerang. Pihaknya mengklaim tidak ada satu pun sekolah baik tingkat SMA dan SMP atau sederajat yang jadi klaster baru Covid-19.

BACA JUGA :   Komplotan Spesialis Pencurian Rumah Kosong di Door Polisi

“Enggak ada report (laporan) dari puskesmas atau sekolah (anak) yang bergejala. Kan kalau ada (laporan bergejala) pasti nanti kita akan turun tuh dari PKM yang ada wilayahnya, misal dari sekolah mana, nanti akan kita lakukan swab,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, dr Dini Anggraeni.

Karenanya hingga saat ini Dinas Kesehatan Kota Tangerang dan Satgas Covid-19 belum satupun menutup sekolah dan menghentikan kegiatan PTM.

Nantinya, lanjut Dini, Dinkes Kota Tangerang akan menyiapkan beberapa alat Swab Antigen yang ditujukan untuk siswa dan pengajar dimasing-masing sekolah.

Gunanya, tentu saja untuk melacak penyebaran Covid-19 di sekolah-sekolah.

“Baru tadi kita mau siapkan, secepatnya mudah-mudahan bisa. Dari sana, kita lihat ke wilayah-wilayah yang masih ada kasus. Atau diambil sampling dari yang paling banyak muridnya,” pungkas Dini.*(Fit)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Verified by MonsterInsights