MADIUN – Sejumlah orang’ terlihat memakai masker langsung mendatangi halaman Pendopo Muda Graha, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Mereka yakni dari unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dan Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Kabupaten Madiun.
Sebelum memasuki aula Pendopo Muda Graha itu, mereka menjalani pemeriksaan yakni cek suhu tubuh/badan dengan alat thermogun. Namun bagi mereka yang kedapatan dengan hasil cek suhu tubuh melebihi angka normal yaitu 36,1-37,7 derajat celsius, maka tidak diperkenankan untuk melanjutkan pertemuan dalam suatu kegiatan yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun.
Selain itu, mereka juga diberikan cairan hand sanitizer sebagai alternatif untuk mencuci tangan jika suatu waktu dibutuhkan selama mengikuti kegiatan di Pendopo Muda Graha. Pemandangan lainnya puluhan kursi yang telah disediakan itu, juga diatur agar dapat memenuhi protokol kesehatan (Prokes) Covid-19 yaitu menjaga jarak.
Saat acara dimulai serta dibuka oleh ketua penyelenggara kegiatan, nampak sejumlah peserta pertemuan menggunakan masker dua lapis yakni masker medis maupun masker kain. Tidak hanya itu, mereka juga kedapatan selalu membawa botol plastik kecil berisi cairan hand sanitizer yang dimasukan kedalam tas miliknya.
Dalam kesempatan itu, Dwi Puwanto saat hadir dalam kegiatan di Pendopo Muda Graha berkenan menyampaikan meski saat ini, di wilayah Kabupaten Madiun tren levelnya 3. Namun untuk urusan Prokes Covid-19, insyaalloh warga Kabupaten Madiun tetap selalu disiplin.
Hal ini dibuktikan ditempat-tempat publik? Meski saat ini masih pandemi Covid-19, namun masyarakat seperti pedagang di pasar-pasar tradisional, kaki lima maupun di pusat perbelanjaan yang ada di Kabupaten Madiun masih banyak warga yang mematuhi Prokes.
“Karena pandemi Covid-19 ini belum berakhir, maka saya maupun teman-teman yang hadir dalam kegiatan ini tetap mematuhi Prokes Covid-19. Hal ini, juga bagian dari turut serta mendukung upaya pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Indonesia,” ungkapnya.
Yeni Maya Wati, kepala Bidang Bina Pemdes Kabupaten Madiun mengatakan dalam kegiatan sosialisasi pemilihan kepala desa serentak se-Kabupaten Madiun yang rencananya digelar tanggal 20 Desember 2021 mendatang, tetap mengedepankan Prokes Covid-19.
Selain itu dalam kegiatan ini, pesertanya juga yang dapat hadir batasi. Selain dari Muspika (Musyawarah Pimpinan Kecamatan), pimpinan OPD terkait dan Forkopimda Kabupaten Madiun. Sedangkan peserta lainnya, mengikuti zoom di masing-masing kecamatan yang ada di Kabupaten Madiun.
“Bahkan dalam kegiatan ini, itupun sudah kami batasi untuk jumlah pesertanya. Baik peserta yang hadir di Pendopo Muda Graha ini, maupun yang secara virtual di masing-masing kantor kecamatan,” jelasnya, Kamis 14 Oktober 2021.
Menurutnya setiap pelaksanaan kegiatan semacam ini, semua peserta dapat dihadirkan. Namun saat ini karena masih pandemi Covid-19 dan Kabupaten Madiun juga masih level 3, maka tidak semua peserta tidak dapat dihadirkan.
Hal ini, tentunya sebagai antisipasi dini terjadinya kerumunan orang banyak. Untuk disiplin Prokes Covid-19 juga demikian, begitu peserta hadir’ langsung di cek suhu tubuhnya dengan alat thermogun. Selain itu, juga diberikan cairan hand sanitizer.
“Untuk mencegah hal yang tidak inginkan, maka dilakukan pemeriksaan awal yaitu cek suhu tubuh dengan alat thermogun. Misalkan ada peserta yang sakit, ya intinya kalau di cek suhu tubuh tidak melebih normal tetap diijinkan untuk mengikuti kegiatan ini,” ungkap Yeni, lagi.*(ajun)
Keterangan Foto : Terlihat aktivitas pemeriksaan suhu tubuh dengan alar thermogun kepada setiap peserta kegiatan yang hadir.dimensinews/ajun