MADIUN – Sejak pagi hari, terlihat puluhan orang silih berganti mendatangi aula pendopo Desa Purworejo, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Mereka terlihat berumur dari mulai remaja, dewasa, tengah baya maupun lanjut usia.
Terkejutnya lagi’ setiap orang yang datang lebih awal di pendopo desa setempat dan sekaligus menandatangani nama dirinya diatas kertas yang disodorkan panitia, langsung menerima uang kertas pecahan Rp100 ribu dengan jumlah 3 lebar. Sementara bagi warga lain yang datangnya lebih akhir waktu, harus rela antri menunggu giliran tandatangan serta menerima uang senilai Rp300 ribu.
Meski kegiatan “bagi-bagi” uang senilai Rp300 ribu ini dilaksanakan dimasa pandemi serta Kabupaten Madiun masih dalam tren levelnya 3, namun mereka tetap mematuhi protokol kesehatan (Prokes) Covid-19. Selain datang wajib mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir sebelum masuk pendopo desa ini, mereka juga tetap mengenakan masker dengan benar.
Disamping itu, mereka juga berkenan duduk menempati sejumlah kursi yang sudah ditata panitia sesuai Prokes Covid-19 yaitu menjaga jarak. Dalam kegiatan itu, langsung mendapat pengamanan serta pengawasan dari pihak personil TNI/Polri serta dinas terkait. Hingga kegiatan selesai, tidak terjadi adanya aksi desak-desakkan atau kerumunan massa di pendopo desa setempat.
Nurwakid, seorang warga Desa Purworejo, Kecamatan Pilangkenceng berkenan menceritakan bahwa dirinya merasa senang dan bahagia, karena baru saja menerima uang senilai Rp300 ribu. Sambil menunjukkan uang kertas pecahan Rp100 ribu dengan jumlah 3 lebar ini, ia turut juga mewakili warga yang lainnya mengucapkan terima kasih banyak kepada pemerintah.
Dengan melalui Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa Purworejo, ia akhirnya mendapatkan uang senilai Rp300 ribu yang sudah sekian kalinya diterima antara 4 sampai 5 kali ini.
“Karena saya sebagai pekerja buruh, ikut kena dampaknya Covid-19. Berkat perhatian pemerintah dengan adanya BLT ini, tentu kesulitan ekonomi keluarga saya jadi ikut terbantu,” katanya, Jum’at 15 Oktober 2021.
Hal yang sama juga disampaikan seorang warga Desa Purworejo lainnya yakni Satimin. Ia mengaku sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia hingga meluas di Madiun, maka dirinya tidak bisa beraktivitas normal seperti biasanya. Sebagai pekerja buruh tani, penghasilan yang diperoleh pun tidak cukup untuk kebutuhan ekonomi keluarganya.
Apalagi sekarang ini, harga sejumlah kebutuhan pokok selalu naik. Pernah sesekali harga-harga kebutuhan pokok turun, itupun hanya sebetar dan akhirnya kembali naik lagi. Bahkan kadang kala harga-harga di warung, toko atau pasar tradisional pun, tidak bisa terjangkau dengan uang dari hasil upah sebagai pekerja buruh tani di desanya.
“Alhamdulillah dengan adanya BLT Dana Desa senilai Rp300 ribu ini, sedikit meringankan beban ekonomi keluarga kami. Nanti uang bantuan pemerintah ini, bisa kami pergunakan untuk belanja kebutuhan dapur,” terangnya.
Siti Rokmiyatin yang juga warga Desa Purworejo mengaku sangat senang menerima BLT Dana Desa senilai Rp300 ribu. Sebagai pekerja tani buruh, ia pun menyadari pendapatan yang diterima dari setiap tetangga pemilik sawah/lahan yang menggunakan jasanya. Karena pandemi Covid-19 ini, dampaknya sangat dirasakan oleh dirinya meskipun sehari-hari sudah menjalani kehidupan yang sederhana.
“Untuk itu dengan adanya BLT Dana Desa senilai Rp300 ribu dari pemerintah, sangat-sangat berati dan berharga bagi saya. Apalagi sekarang ini, saya sudah tidak bisa bekerja lagi di sawah/lahan karena sudah lanjut usia,” tuturnya.*(ajun)
Keterangan Foto : Terlihat aktivitas proses penyerahan BLT tahun anggaran 2021 kepada warga Desa Purworejo yang dilaksanakan di aula pendopo desa setempat.dimensinews/ajun