Yakin Segera Berakhir dari Bumi Indonesia, Generasi Bangsa Tetap Berjuang Melawan Covid-19

  • Bagikan

MADIUN – Sejumlah orang yang merupakan tenaga kesehatan tengah’ bersiaga dibelakang meja yang bertempat diteras Gedung Kampung Pesilat (GKP) di Kota Caruban, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Mereka mengenakan masker serta handscoon atau sarung tangan medis. Sedang seorang lagi, bertugas memegang alat thermogun untuk cek suhu tubuh/badan kepada setiap orang yang datang dan hendak memasuki gedung tersebut.

Begitu juga botol berisi cairan handsanitizer disediakan, baik dimeja pelayanan umum maupun tiap meja di aula yang akan digunakan untuk kegiatan peringatan Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke-93th yang jatuh pada tanggal 28 Oktober 2021 digelar secara virtual.

Peringatan HSP 2021 ini, juga melibatkan puluhan orang dari perwakilan organisasi pemuda serta tokoh masyarakat yang ada di Kabupaten Madiun. Mereka saat memasuki GKP selain wajib memakai masker dengan benar, juga terlebih dulu mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir di wastafel yang ada. Setelah itu, mereka wajib menjalani cek suhu tubuh/badan sebelum memasuki aula kegiatan HSP 2021. Peringatan HSP kali ini, dikemas melalui talk show dan sarehan sumpah pemuda dengan mengusung tema “Bersatu, Bangkit dan Tumbuh”.

Muhamad Dini Setiawan, seorang perwakilan perguruan pencak silat tapak suci mengungkapkan untuk mengatisipasi kemungkinan buruk terjadinya gelombang ketiga Covid-19 di Madiun dan sekitarnya? Tentu dirinya sebagai pemuda atau generasi bangsa yang harus dilakukan yakni pertama harus bersatu melawan Covid-19. Dalam artian bersama-sama melawan Covid-19 yakni dengan cara masyarakat mematuhi atau tetap disiplin protokol kesehatan/Prokes.

“Jadi, kita sebagai masyarakat Indonesia harus bersatu. Bahkan, kita tidak bisa mengandalkan satu kelompok saja dalam menyatukan satu tujuan yaitu melawan atau memutus mata rantai Covid-19 di Indonesia khususnya di Kabupaten Madiun,” jelasnya.

Menurutnya dengan kita tetap bersatu, berharap penyebaran Covid-19 ini segera berakhir atau hengkang dari bumi Indonesia. Kedua adalah Bangkit yaitu masyarakat Indonesia, tentunya saat ini sudah merasakan jenuh atau muak’? Dengan kondisi saat ini Negara Indonesia yang diterpa pandemi hingga berlarut-larut dihantui Covid-19, jelas masyarakat sangat terganggu dalam setiap aktivitasnya.

Terutama saat aktivitas diluar rumah bersama orang lain, ataupun kerabat maupun tetangga. Tentu dengan adanya pembatasan interaksi karena ada Covid-19, adalah hal yang tidak nyaman dalam kehidupan bermasyarakat. Sebagai rakyat Indonesia, wajar kalau terus berharap bahwa Covid-19 segera berakhir.

BACA JUGA :   Masa Jabatan PJS Kades Lubuk Sayak Diperpanjang

“Sehingga kita benar-benar bisa bebas dalam setiap menjalani kehidupannya, baik saat interaksi dilingkungan maupun diluar rumah. Menghadapi persoalan Covid-19, memang setidaknya kita harus punya motto tujuan yang dapat ditanamkan didalam hati kita. Yaitu, kita harus bisa bangkit,” ungkapnya.

Setiawan (biasa disapa) melanjutkan terkait tumbuh’ dengan harapan kedepan dapat berkembang dalam pembangunan berbagai sektor demi meningkatkan ekonomi masyarakat khususnya di Kabupaten Madiun semakin sejahtera. Karena sejak pandemi Covid-19, semuanya terganggu’ entah itu kegiatan pemerintahan ataupun masyarakat itu sendiri jadi terhambat.

Untuk itulah, ia sebagai pemuda ataupun generasi bangsa berharap kepada pemerintah daerah maupun pusat untuk mencarikan solusi baru/jitu agar dapat mengatisipasi dini kemungkinan buruk terjadinya gelombang ketiga penyebaran Covid-19. Tidak hanya itu, pemerintah untuk semakin ketat terutama pengawasan masyarakat baik diperkotaan hingga pedesaan.

Karena dengan penerapan Prokes Covid-19 yang selama ini sudah dilaksanakan masyarakat diberbagai penjuru tanah air, nampaknya sudah mulai kendor. Misalnya saat ini penggunaan masker, mulai tidak disiplin lagi ataupun dipakai dengan benar. Bahkan gelaran tradisi hajatan baik mantu maupun hitanan juga nampaknya los. Dengan memperingati HSP 2021 secara bersama ini, tentunya kita sebagai generasi muda atau bangsa harus menjadi pelopor yang positif.

“Setidaknya, kita ini bisa menjadi contoh yang baik bagi masyarakat. Entah itu dilingkungan tempat tinggal/kerja maupun disetiap kesempatan acara kegiatan seperti ini. Jika kita sebagai pemuda sudah menjadi baik, maka Insya Alloh semuanya akan baik pula. Jadi, semua itu tergantung kepada pemudanya’ generasi kita,” ujarnya.

Hal lain dikatakan Yoyok Yulianto, seorang perwakilan dari perguruan pencak silat merpati putih. Yoyok berkenan menyampaikan untuk menekan penyebaran virus atau munculnya kemungkinan buruk terjadinya gelombang ketiga Covid-19 yakni dengan cara meningkatkan disiplin Prokes Covid-19.

Misalnya masyarakat selalu menjaga kebersihan diri, baik diperketat lakukan wajib bersih’ dilingkungan keluarga, kerabat maupun tetangganya. Rajin mencuci tangan terutama pada saat diluar rumah sendiri, disiplin pakai masker, berusaha menjaga jarak dengan orang lain bahkan menjauhi kerumunan. Selain itu, kita selalu berusaha meningkatkan imunitas tubuh dengan cara berolahraga yang teratur.

“Karena dengan cara olahraga teratur baik senam, bersepeda, berlari atau ikut beladiri yang sifatnya untuk kebugaran ini dapat meningkatkan imun kita. Meski olahraga dilakukan bersama-sama, namun kita tetap menerapkan Prokes Covid-19. Sehingga jika tetap disiplin Prokes ini, setidaknya dapat membentengi diri kita sendiri dari terpapar Covid-19,” katanya.

BACA JUGA :   Terkendala Sinyal Internet, Rekapitulasi Hasil Pilgub di Kecamatan Maro Sebo Baru 30 Persen

Begitu juga purna anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Indonesia 2019 Kabupaten Madiun, Marsela Ajeng Mulyani. Ia mengatakan sebagai pemuda atau generasi bangsa hanya bisa berharap kepada pemerintah pusat maupun Pemkab. Madiun disaat situasi pandemi Covid-19 seperti ini?

Pemerintah sebaiknya, tetap memberlakukan pengawasan yang ketat terutama aturan tentang gelaran kegiatan seperti ini. Terutama rapat-rapat kantor, keagamaan, organisasi/tradisi masyarakat maupun sosial agar tidak terjadi adanya klaster-klaster tersebut. Sehingga pendisiplinan tentang Prokes Covid-19 dapat terpenuhi, karena mereka saling menjaganya dengan budaya patuh kebijakan.

“Jadi masyarakat wajib mematuhi dengan Prokes Covid-19 itu. Seperti acara kegiatan hari ini, alhamdulillah juga sudah diterapkan pemberlakuan Prokes Covid-19-nya. Kita sebagai pemuda atau generasi bangsa, harapannya sama yaitu Covid-19 ini cepat berlalu. Kondisi Negara Indonesia, jadi semakin hari semakin stabil lagi seperti dulu kala,” terang Ajeng, lagi.

Ia menjelaskan bersatu itu, merupakan wujud kebersamaan dalam setiap kegiatan yang positif seperti saat ini tengah melakukan perjuangan baik itu sosial maupun secara bersama-sama melawan Covid-19. Melaksanakan 5M (Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, Menjaga jarak, Membatasi mobilitas dan Menjauhi kerumunan saat dimanapun berada), juga sesuatu perjuangan bersama dengan cara bersatu saling menjaganya agar tidak terpapar Covid-19.

Sedangkan bangkit itu, merupakan wujud kerjasama sosial ataupun komersial untuk menghasilkan sesuatu perubahan yang diharapkan setelah pada posisi paling terendah seperti saat ini masyarakat selalu dihatui Covid-19 yang kapan berakhirnya.

“Jadi kita seharunya sebagai pemuda atau generasi bangsa, harus saling menjujung atau gotong royong yaitu bersama-sama melawan Covid-19. Kalau tidak sama-sama atau sendiri sendiri, pasti tidak akan bisa atau berhasil memutus mata rantai Covid-19,” tegasnya.

Untuk yang tumbuh itu, ungkap Ajeng, merupakan pergerakan setiap orang atau kelompok untuk melakukan perubahan menyongsong keberhasilan atau kebangkitan agar lebih sejahtera. Untuk itu, kita sebagai pemuda atau generasi bangsa wajib saling membantu agar lebih tumbuh sesuai harapan baik program perusahaan ataupun sektor pemerintahan

BACA JUGA :   Menpora Berikan Bonus Kepada Peraih Medali Sea Games

“Karena yang disebabkan oleh Covid-19 ini, pasti banyak masyarakat yang kena dampaknya baik negatif ataupun kerugian. Misalnya para pelaku usaha kecil di daerah, sangat-sangat terpuruk. Situasi wilayah Kabupaten Madiun nampaknya sudah semakin landai karena dilihat dari tren levelnya turun, maka Covid-19 semoga segera berakhir,” tegasnya.

Ia berharap kepada pemerintah untuk mempertahankan angka kasus Covid-19 di Kabupaten Madiun tidak terjadi lonjakan dari data terakhir terpublikasikan, sebaiknya kegiatan edukasi serta sosialisasi tidak berhenti. Karena langkah tim atau pihak terkait ini, merupakan cara aktif jika suatu waktu digerakan baik di ditingkat rukun tetangga/RT tiap desa ataupun pada ruang-ruang publik lainnya.

Karena hal ini, juga bagian dari antisipasi dini untuk menekan kemungkinan buruk terjadinya gelombang ketiga Covid-19 baik didesa maupun perkotaan. Kegiatan yang sifatnya tidak terlalu penting, maka harus ada kesadaran dari diri sendiri yakni untuk tidak keluar rumah atau melaksanakan kegiatan yang dapat terjadinya kerumunan massa.

“Ini tergantung perjuangan dari diri kita sendiri ya, saat melawan Covid-19. Membangun kesadaran diri sendiri juga baik, seperti kita mengurangi yang namanya nongrong-nongrong ditempat umum. Kalau tidak hal yang terlalu penting, sebaiknya tidak usah keluar rumah,” terangnya.

Ia menambahkan dengan peringatan HSP 2021 ini, kembali mengingatkan kepada pemuda atau generasi bangsa untuk tetap bersama-sama berjuang melawan Covid-19. Sehingga membantu pemerintah dalam upaya memutus rantai Covid-19 ini, benar-benar mencapai bentuk pertangungjawabannya sebagai pemuda dan generasi bangsa yang cinta NKRI.

“Wujud itu, adalah masyarakat dalam menjalani kehidupannya tidak lagi was-was, bekerja dengan tenang dan nyaman. Anak-anak kita sudah bisa ceria lagi, karena rindunya kepada sahabat setiap saat bisa terobati ketika masuk sekolah,” tuturnya.

Dengan peringatan HSP 2021 ini, imbuh Ajeng, tentunya sebagai pemuda atau generasi bangsa bisa saling bersatu yakni untuk pembangun Indonesia yang lebih baik lagi. Karena beberapa tahun kedepan, pasti’ kita yang akan menggantikan mereka (bapak/ibu-ibu) yang saat ini masih menjalankan tatanan kehidupan Bangsa Indonesia.*(ajun)

Keterangan Foto : Terlihat sejumlah orang mengenakan masker saat hadir dalam kegiatan perigatan Hari Sumpah Pemuda ke-93th di GKP di Kota Caruban.dimensinews/ajun

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Verified by MonsterInsights