Antisipasi Penyebaran Covid-19 & Varian Baru, Warga Cinta NKRI Menghendaki PPKM Lebih Ketat Lagi

  • Bagikan

MADIUN – Seusai melaksanakan vaksinasi Covid-19, sejumlah warga mengaku senang karena vaksin yang dipilih pemerintah adalah vaksin yang aman dan halal. Meski sudah di vaksin baik vaksin dosis 1 dan 2, namun masyarakat lainnya tidak berbangga dulu ataupun merasa dirinya aman dari paparan Covid-19 maupun varian baru yang dikabarkan sudah masuk Indonesia.

Untuk menghindari penyebaran dan penularan Covid-19 ataupun virus varian baru di Indonesia bahkan khususnya di Kabupaten Madiun, maka perlu adanya suatu ketegasan yang diterapkan pemerintah baik pusat maupun daerah. Mengingat tidak terlalu lama lagi, akan ada perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Sehingga pemerintah pusat dan daerah, segera mencarikan pola kebijakan yang lebih tegas lagi dalam penerapan Prokes Covid-19.

Karena apa? Semua adalah demi masyarakat baik yang ada perkotaan hingga pedesaan merasa aman dan nyaman saat melanjutkan pelaksanaan protokol kesehatan (Prokes) hingga perang melawan Covid-19 itu. Penerapan 5M yaitu Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, Menjaga jarak, Membatasi mobilitas dan Menjauhi kerumunan saat dimanapun berada yang dua tahun lebih ini dilaksanakan bersama tidak terputus begitu saja.

“Harapannya, Prokes Covid-19 ditambah lagi yang lebih ketat. Sedangkan 5M-nya, juga ditambah lagi yang lebih tegas agar masyarakat dari berbagai kalangan ini wajib melaksanakannya. Selain itu, juga ada sanksi yang dijatuhkan kepada setiap pelanggar Prokes Covid-19,” ujar Sony Surnaso, warga Desa Mojopurno, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jum’at 10 Desember 2021.

Menurut dia, meski diri bersama keluarganya sudah di vaksin, namun tetap memberlakukan Prokes Covid-19 ditengah-tengah anggota keluarganya termasuk juga diterapkan kepada setiap tamu baik kerabat dekat, teman maupun tetangganya. Karena apa? Semua itu adalah semata demi menghindari penyebaran maupun penularan Covid-19 ataupun virus varian baru yang dikabarkan sudah masuk Indonesia.

BACA JUGA :   Kapolsek Taman Sari Bersama Karang Taruna Gelar Acara"POLISI SAHABAT REMAJA"

Untuk itu, disekitar rumahnya selalu disediakan hand sanitizer, wastafel sekaligus sabunnya serta sejumlah masker sebagai jaga-jaga jika mana ada tamu yang datang yakni mengenakan masker yang sudah tidak layak pakai. Sehingga saat dibutuhkan, masker-masker gratis ini sudah tersedia untuk kapanpun. Sehingga penyebaran Covid-19 dapat diantisipasi sekecil mungkin.

“Namun bagi yang sudah vaksin, sebaiknya tidak abai dan tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan serta penyebaran Covid-19 maupun virus varian baru. Mengingat pada momen-momen tertentu seperti hari natal dan tahun baru ini, sering kali dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat untuk jalan-jalan bahkan berlibur ditempat-tempat wisata atupun luar kota,” jelasnya.

Ia mengungkapkan sebagai antisipasi dini, maka perlu adanya “gerakan sosialisasi dan edukasi” bahaya Covid-19 dan virus varian baru. Begitu juga perlu adanya edukasi pentingnya melaksanakan 5M, karena itu juga merupakan Prokes Covid-19 yang selama dua tahun ini mampu mengendalikan bahkan meminimalisir penularan hingga dapat memutus mata rantai Covid-19 di Indonesia khususnya di Kabupaten Madiun.

“Jadi yang pertama, harus ada sosialisasi dan edukasi terkait Covid-19. Tentu juga bisa pemberitahuan secara persuasif kepada warga masing-masing, mungkin bisa lewat RT/RW maupun kelurahan. Kalau bisa diberlakukan PPKM yang lebih ketat lagi, karena apapun juga demi Bangsa Indonesia dan kemananan serta kesehatan bersama. Sehingga kita harus bersama-sama bersatu meningkatkan satu kesatuan NKRI untuk melawan Covid-19,” tegasnya.

BACA JUGA :   Angaran P2DK 2021 Menjadi 100 juta Fokus Pada Ketahanan Pangan

Untuk menghindari kemungkinan buruk terjadi gelombang tiga pandemi Covid-19, lanjut dia, perlu adanya kebersamaan yakni bergandengan tangan untuk melawan virus-virus tersebut. Dengan adanya vaksin diberbagai pelosok desa hingga kota, ini merupakan bentuk perjuangan yang dilakukan pemerintah bersama rakyat. Maka dari itulah, vaksinasi Covid-19 yang didistribusikan secara merata diwilayah Kabupaten Madiun ini betul-betul sangat membantu masyarakat.

“Kita berharap capaian vaksin 70% segera terwujud, sehingga tren levelnya daerah Kabupaten Madiun bisa turun dari 2 ke level 1. Alhamdulillah, meksipun saat ini capaian vaksinnya baru sekitar 65% lebih. Semoga semua dilancarkan dan dimudahkan, sehingga Covid-19 ataupun virus varian baru segera sirna dari bumi Indonesia termasuk juga dari Kabupaten Madiun dan sekitarnya. Aamin….,” kata Sony, biasa disapa.

Dia menambahkan yaitu terkait pariwisata yang ada di Indonesia khususnya di Kabupaten Madiun dan sekitarnya untuk sementara waktu ditutup. Dengan catatan, semuan akses baik menuju tempat-tempat wisata yang ada didaerah masing-masing, juga ikut ditutup. Selain itu, pemberlakuan PPKM yang lebih ketat lagi, sehingga mobilitasi massa akan terkendali. Namun jika tidak tegas, hal itu akan sia-sia belaka. Karena dua ‘lubang’ itu yakni “akses terbuka, tempat wisata juga terbuka” maka kemungkin buruk penyebaran dan penularan virus-virus tersebut ‘tidak dapat terkendali’ lagi.

Hal itu, tentunya juga sebagai langkah antisipasi dini. Karena kemungkinan buruk terjadi gelobang tiga pandemi Covid-19 di Indonesia, juga khususnya diwilayah Kabupaten Madiun dan sekitarnya. Menyimak situasi dan kondisi itu, diharapkan tempat-tempat wisata ataupun pusat-pusat perbelanjaan untuk sementara waktu ditutup. Untuk itu, juga diharapkan PPKM yang diterapkan ini lebih tegas lagi.

BACA JUGA :   Tinjau Wisata Pasir Putih, Kapolres Gresik Imbau Pengelola Tetap Terapkan Prokes

“Jadi ditutup semuanya. Kalau semua jalur ditutup? Tapi kalau tempat wisata tidak ditutup, itu sama aja bohong. Ini yang kita mengharapkan supaya ada suatu ketegasan dari pemerintah daerah maupun pusat. Tutup, semua. Jadi alur lalulintas juga tertutup karena PPKM itu, juga yang paling baku adalah pariwisata,” urainya, lagi.

Karena apapun bentuknya, tambah dia, ‘orang bilang? Wah sudah begini, begitu, ataupun sudah vaksinasi Covid-19 dan sebagainya. Namun masyarakat tidak boleh lengah dan tetap waspada. Kecuali kalau kita nampak, nampak fisik, ataupun lawan kita fisik, oke. Lain lagi ceritanya? Kalau ini (virus) yang dilawan adalah virus yang tidak nampak. Itulah yang perlu direnungkan kita bersama.

Dihimbau kepada masyarakat cinta NKRI, diharapkan betul-betul ada suatu ketegasan dari diri kita sendiri yakni pentingnya menjaga kesehatan bersama dengan cara tetap disiplin Prokes Covid-19 sekaligus berkenan di vaksin. Selain itu juga mengharapan kepada pemerintah agar menutup satu, menutup semua yaitu akses, pusat-pusat atau tempat konsentrasi massa. “Sehingga tutup satu, tutup semuanya. Termasuk ketegasan kepada orang-orang yang baru datang dari luar negeri,” tandasnya Sony.*(ajun)

Keterangan Foto : Terlihat petugas satuan perlindungan masyarakat (Linmas) berjaga diakses perkampungan penduduk saat penerapan PPKM di Kabupaten Madiun.dimensinews/ajun  

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Verified by MonsterInsights