MADIUN– Meskipun menggunakan masker, raut wajah anak-anak berusia 6 sampai 11 tahun itu, tetap terlihat ceria saat berada di GOR Tunggal Panaluan Polres Madiun. Namun saat melihat petugas dari seksi Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Polres Madiun mempersiapkan alat suntik berisi cairan vaksin itu, wajah-wajah mereka mendadak berubah bahkan nampak gugup.
Mereka bukan berarti takut pada jarum suntik berisi cairan vaksinasi Covid-19 itu. Tapi melainkan mungkin’ merasa asing dengan benda-benda tersebut, karena baru pertama kali menjalani suntik vaksin dosis pertama. Sehingga wajar, jika diantara mereka ada yang merasa was-was ataupun takut saat melihat petugas tenaga kesehatan memegang alat suntik tersebut.
Seperti halnya’ Atria, seorang peserta vaksinasi Covid-19 yang juga siswa sekolah dasar kelas 3 ini menuturkan bahwa dirinya tidak merasakan sakit saat ujung jarum alat suntik itu masuk pada bagian bahu lengan tangannya itu. Meskipun awalnya tidak merasa takut, namun lama-kelamaan ia merasakan sedikit ketakutan. “Awalnya, tadi agak takut. Tapi lama-kelamaan kok, saya jadi tidak takut. Tapi ini, terasa sakit dikit,” tuturnya.
Begitu juga’ Tarinah, seorang peserta vaksinasi Covid-19 yang juga siswi sekolah dasar kelas 5 ini menuturkan bahwa dirinya tidak merasakan sakit saat petugas tenaga kesehatan dari seksi Dokkes Polres Madiun menyuntikkan alat suntik berisi cairan vaksin tersebut.
Bahkan diantara peserta vaksinasi ini, terlihat seorang temannya yang menyempatkan menutup bagian bola matanya karena dia tidak mau melihat jarum suntik itu. Pemandangan lainnya juga terdapat seorang peserta laki-laki yang masih duduk dibangku sekolah dasar, berkenan menanyakan kepada petugas tenaga kesehatan, ‘apakah sudah selesai? Dijawab ‘sudah, oleh seorang petugas tenaga kesehatan itu. Ternyata jarum suntik yang masuk kedalam dengan membawa cairan vaksin itu, tidak dapat dirasakan ‘sakitnya’ oleh salah seorang peserta tersebut.
Disela-sela kegiatan itu, Kapolres Madiun AKBP Jury Leonard Siahaan berkenan meninjau vaksinasi massal bagi anak berusia 6 sampai 11 tahun itu. Saat itu, ia sempat menyaksikan salah seorang peserta atau siswa yang masih duduk dibangku sekolah dasar sedikit meronta.
Bahkan peserta yang satu ini, menunjukan kesan menolak dikarenakan ketakutan pada saat hendak dilakukan pemasangan manset tensi meter anak. Karena untuk mengetahui tekanan darah masing-masing peserta vaksinasi Covid-19 ini, merupakan serangkaian persyaratan bagi setiap peserta agar dapat titentukan ‘apakah layak’ di vaksin atau tidak?
Terlihat seorang peserta vaksinasi Covid-19 itu, bagian tangannya beraksi sesekali menurunkan manset tensi meter anak yang menghubungan dengan alat pengukur tekanan darah yang dipasang oleh petugas tenaga kesehatan dari seksi Dokkes Polres Madiun. Sedangkan petugas lain saat dihadapan Kapolres Madiun, terus membujuk dengan telaten nan sabar ‘agar seorang peserta vaksinasi ini bersedia memakai manset tensi meter anak itu. “Sebentar ya de/adik. Yang ini dipasang (manset tensi meter anak) dulu,” kata seorang petugas tenaga kesehatan dari seksi Dokkes Polres Madiun.
Ditempat yang sama, Kapolres Madiun AKBP Jury Leonard Siahaan menjelaskan bahwa pihaknya saat ini terus melaksanakan kegiatan vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat Kabupaten Madiun. Namun vaksinasi kali ini, diperioritaskan untuk anak-anak berusia dari 6 sampai 11 tahun. Hal ini, tentunya untuk menindaklanjuti ‘apa yang menjadi kebutuhan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia atau Kemenkes RI.
“Dimana pada saat ini untuk anak berusia dari 6 sampai 11 tahun, sudah dapat diberikan vaksin. Hal ini untuk menindaklanjuti program Kemenkes RI, kami hari ini yaitu Polres Madiun telah melaksanakan vaksin kepada kurang lebih 500 anak atau peserta. Anak-anak ini, baik dari keluarga anggota Polri maupun anak masyarakat yang berasal dari kecamatan-kecamatan masuk dalam wilayah hukum Polres Madiun,” ujarnya, Jum’at 17 Desember 2021.
Untuk target program vaksinasi, lanjut Kapolres, tentu saat ini yakni Polres Madiun seperti kita ketahui bersama bahwa wilayah Kabupaten Madiun capaian vaksinnya masih berada di kisaran 67,70%. Sedangkan target capaian vaksin dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yakni untuk bulan Desember 2021 nanti sudah harus mencapai 70%.
“Untuk itu, kita harapkan dengan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 yang tetap dilaksanakan Polres Madiun dapat segera mencapai angka capaian yang ditergetkan oleh Ibu Gubernur Jawa Timur. Apalagi dengan adanya target anak berumur dari 6 sampai 11 tahun ini’ mudah-mudahan sebelum tahun 2022 nanti, capaian vaksinasi kita sudah 70%,” jelasnya.
Kapolres Madiun AKBP Jury Leonard Siahaan menghimbau kembali yakni menjelang perayaan natal 2021 dan tahun baru 2022, diharapkan masyarakat Kabupaten Madiun untuk tetap menjaga kesehatan dengan tetap mematuhi disiplin protokol kesehatan (Prokes) Covid-19.
“Karena dengan melaksanakan 5M ataupun 6M yaitu Memakai masker, Mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, Menjaga jarak, Membatasi mobilitas, Menghindari makan bersama dan Menjauhi kerumunan saat dimanapun berada’ setidaknya dapat mengantisipasi dini atau memutus mata rantai Covid-19 di Indonesia khususnya Madiun dan sekitarnya,” tandasnya.
Ditempat terpisah’ Sarjono 50 th, seorang warga Taman Asri-Kecamatan Taman yang tinggal di Kota Madiun saat dihubungi terkait vaksinasi Covid-19 yang dilaksanakan Polres Madiun kepada anak-anak berumur 6 sampai 11 tahun. Ia menguraikan program vaksinasi Covid-19 melalui pihak-pihak yang berwenang seperti Polres Madiun, adalah bentuk perhatian dan tanggungjawab pemerintah terhadap rakyatnya. Karena selama ini, pemerintah daerah hingga pusat juga menghendaki seluruh rakyatnya aman dari acaman ataupun penularan Covid-19 itu.
Karena vaksin ini selain dapat membentuk kekebalan tubuh manusia, juga setidaknya dapat menjadi benteng pertahanan pada diri kita sendiri, keluarga, kerabat, tetangga maupun orang lain. Untuk itu’ vaksinasi sangat penting untuk tubuh kita, mengingat pandemi Covid-19 hingga ini belum berakhir. Sehingga jika kita semua berkenan di vaksin, maka penyebaran Covid-19 di Indonesia khasusnya wilayah Madiun dan sekitarnya dapat diminimalisir kecil mungkin. Bahkan, kita dapat bersama-sama memutus mata rantai Covid-19 baik dipedesaan maupun perkotaan.
“Karena Covid-19 ini belum berakhir, maka perlunya kita mendapatkan vaksin yang aman bagi tubuh kita. Mengingat vaksin yang diplih pemerintah, adalah vaksinasi Covid-19 yang aman dan halal. Sehingga dengan adanya vaksinasi untuk anak-anak berusia 6 sampai 11 tahun yang dilaksanakan Polres Madiun, merupakan respon cepat pemerintah terhadap anak-anak kita sebagai generasi penerus bangsa ini,” ungkapnya.
Menurutnya kegiatan vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak berusia 6 sampai 11 tahun ini, merupakan upaya yang luar biasa. Hal itu, tentunya patut diberikan apresiasi sebagai program kesehatan yang sangat dibutuhkan oleh anak anak kita juga. Maka dari itu, ia mengucapkan terima kasih banyak kepada jajaran Polres Madiun atas pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak.
“Sekali lagi, saya ucapkan terima kasih kepada jajaran Polres Madiun atas kepeduliannya. Kebetulan saya juga punya dua orang cucu. Dalam waktu dekan ini, rencananya akan saya ajak untuk ikut vaksinasi Covid-19 anak,” terangnya.*(ajun)
Keterangan Foto : Terlihat seorang peserta saat di vaksin memejamkan bagian matanya sembari memegang anggota keluarganya yang mengantar dilokasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Polres Madiun.dimensinews/ajun