JAKARTA – Perkumpulan Penulis Indonesia, SATUPENA, akan mengadakan diskusi tentang sejarah kepahlawanan perempuan Aceh. Sejarah perempuan Aceh adalah sejarah heroisme perempuan, di saat belahan dunia lain masih memosisikan perempuan sebagai setengah laki-laki, bahkan setengah manusia.
Obrolan Hati Pena #28 itu akan diadakan di Jakarta pada Kamis (3/3), pukul 19.00-21.00 WIB. Sebagai narasumber adalah sastrawan asal Aceh, Deknong Kemalawati. Pemandu diskusi adalah Swary Utami Dewi dan Anick HT.
Di acara bertema “Inspirasi dan Imajinasi Pahlawan Perempuan Aceh Dalam Karya” itu juga akan ada pembacaan puisi oleh Herni Fauziah, Dekna Mahdalena, dan Andri Lestari. Mereka adalah juara baca puisi Piala Maja Aceh.
Menurut panitia penyelenggara, 11 September 1599 adalah tanggal penting bagi sejarah Aceh. Pada hari itu 2.000-an pasukan perempuan yang dibentuk oleh Laksamana Malahayati menyerang kapal-kapal dan benteng Belanda.
Hal itu berujung pada pertarungan satu lawan satu, yang menewaskan Cornelis de Houtman, salah satu pimpinan kapal Belanda. Armada perempuan bernama Inong Balee ini bisa disebut sebagai pasukan perempuan pertama dalam sejarah Indonesia.
Sekitar 40-an tahun kemudian, sejarah mencatat empat perempuan Sultanah yang memimpin Aceh selama 59 tahun berturut-turut. Meski penentangan terhadap pemimpin perempuan mewarnai sepanjang sejarah Sultanah ini, banyak ulama Aceh yang mendukung kepemimpinan perempuan di pemerintahan.
Acara ini bisa diikuti melalui link zoom https://s.id/hatipena28 dan livestreaming melalui Youtube Channel: Hati Pena TV. Juga, Facebook Channel: Perkumpulan Penulis Indonesia – Satupena. Disediakan sertifikat bagi yang membutuhkan.