
DimensiNews.co.id – AFRIKA SELATAN.
Kunjungan Sultan Tidore, Husain Sjah ke Cape Twon Afrika Selatan, mendapat banyak kenangan dan juga pembelajaran yang tiada tara. Pasalnya, kehadiran sang Sultan di Cape Twon disambut dengan penuh kegembiraan dari keluarga Imam Abdullah Bin Qadi Abdussalam, yang dikenal sebagai Tuan Guru (Guru Besar) sekaligus pejuang asal Tidore, Maluku Utara di Afrika Selatan.
Tak cuman sambutan hangat yang didapat, Sultan Husain Sjah beserta rombongan yang terdiri dari Jojau (Perdana Mentri Kesultanan Tidore) M. Amin Faruoek, Hj. Mardiah Fabanyo (istri Sultan) dan Anita Ghatmir (sepupu Sultan) mendapat kejutan (Surprise) dari Syeh Ridwan, putra tertua dari Haji Erfan bin Rakieb bin imam Abdullah bin Qadhi Abdus Salaam.
Sebagaimana dilansir dari laman Facebook resmi milik Sultan Tidore Husain Sjah, lewat postingan sang Sultan pada Sabtu (28/10/17) waktu Afrika Selatan atau South Africa Standard Time (SAST). Dimana, pada postingan itu, Sultan mengatakan, tepat pada jumat malam pukul 19.00 SAST dirinya beserta rombongan dijemput menggunakan mobil menuju ke kediaman syekh Ridwan untuk acara khataman Al-qur’an yang dilaksanakan setelah ba’da shalat Magrib.
Kata Sultan, acara tersebut langsung di pandu oleh syekh Ridwan sendiri karena beliau adalah putra tertua dari Haji Erfan bin Rakieb bin imam Abdullah bin Qadhi Abdus Salaam, dan selanjutnya diikuti oleh semua jamaah kurang lebih 70 orang yang merupakan anak keturunan dari Imam Abdullah.
Seusai khataman, dilanjutkan dengan shalat berjamaah yg diimami oleh adik kandung syekh Ridwan, yaitu Syekh Luqman. “Lantunan suara yang syahdu menyentuh hati. Nampak dari wajah kedua kakak beradik ini tergambar sifat tawaddhu dan penuh dengan takwa, memandang mereka terasa hati begitu sejuk dan tentram. Dalam hati kecil, saya mengucapkan syukur yang tiada hentinya kepada Allah ajja wajallah yang dengan iradatNya mempertemukan saya dengan manusia pilihan. Kalau tak berlebihan boleh saya katakan inilah para kekasih Allah SWT,” tulis Sultan.
Lanjut Sultan, sebelum acara makan malam yang telah disiapkan, disinilah dirinya beserta rombongan mendapatkan surprise oleh Syekh Ridwan.
“saya dibuat surprise oleh Syekh Ridwan. Beliau mengajak saya dengan Jo Jau M. Amin Faaroek, istri saya Mardiah Fabanyo dan sepupu saya Anita Ghatmir memasuki sebuah kamar khusus dan istimewa. Kenapa saya mengatakan demikian? Ya, karena dikamar inilah terdapat benda-benda dan kitab-kitab serta wasiat milik imam Abdullah Qadhi Abdussalam yang ditulis tangan ketika beliau dibuang dan diasingkan di pulau Robben,” kata Sultan.
Sontak saja, Sultan Husain Sjah dibuat terharu atas apa yang dilihat oleh dirinya tersebut. Bahkan Sultan tak bisa menahan air matanya hingga membasahi pelupuk kedua matanya, “Melihat dan menyaksikan langsung, tanpa terasa ada yang basah pada kedua pelupuk mata kami. Sekali lagi inilah peristiwa yang sangat monumental dan mendebarkan dalam hidup saya, seolah saya sedang berdiri dan berhadapan langsung dengan manusia besar yang dipilih oleh Tuhan untuk membawa misiNya nan suci disuatu tempat yang amat sangat jauh dan misterius. Dan selanjutnya sayapun tertunduk malu dan merasa sangat kecil serta belum berarti apa-apa bagi agama, nusa dan bangsa,” kata Sultan.
Ketika sebuah wasiat pendek dibacakan oleh cucunya yang bernama Muttaqin, dengan isi suratnya “Bagi sesiapa yang membaca saya empunya wasiat ini, istriku dan anak-anakku semua yang kutinggalkan (kitab ttg Islam, Fiqih dan Tasawuf serta Ajaran Tauhid) lebih berharga dari perak dan emas. Berlaku semenjak aku hidup sampai hari kiamat nanti dan aku akan berdiri berbicara dihadapn Tuhanku, Rabbul izzati tentang wasiatku ini.”

Mendengar wasiat tersebut, lewat unggahan postingan, Sultan Tidore Husain Sjah berkata, “Oooh Tuan Guru, tangan dan jari tak lagi kuasa menulis tentang Engkau. Karena kata dan kalimat tak cukup untuk itu. Engkau melebihi apa yang aku bayangkan. Jika ada ucapan yang Tuhan ciptakan melebihi penghormatan dan terimakasih, maka Engkau sangat layak untuk mendapatkannya,” demikian yang dikatakan Sultan Husain Sjah lewat postingan akun Facebook resmi miliknya.
Untuk diketahui, lawatan Sultan Tidore beserta rombongan ke Afrika Selatan tersebut dalam rangka menghadiri Acara Simposium Tuan Guru Imam Abdullah Bin Qhadi Abdulsalam. Informasi yang dihimpun media ini, diperkirakan Sultan Tidore serta rombongan berada di Afrika Selatan selama dua Minggu.
(ss)