TANGSEL – Orang Tua calon siswa SMAN 5 Kota Tangerang Selatan mempertanyakan carut marut pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online dengan sistem zonasi. Pasalnya, penerapan PPDB online dengan sistem zonasi yang harusnya mempermudah proses penerimaan siswa, malah carut marut dan menuai polemik.
Seperti ungkapan ibu Maryati salah satu calon siswa yang anaknya tidak di terima di sekolah tersebut kepada DimensiNews .
“Maryati merasa janggal dengan data Domisili saya sama dengan salah satu siswa yang namanya sudah masuk pengumuman yang tertera dalam Website SMAN 5 , bahkan jarak rumahnya di belakang rumah saya.
Ia mengungkapkan, Inilah yang membangkitkan Kecurigaan saya ada oknum yang bermain dengan Penyalahgunaan jabatan dan kewenangan.
Dia menambahkan, Peraturan PPDB benar tapi pelaksana teknis di lapangan yang mengingat data dengan sim salabim nama siswa bisa masuk di web. Ungkapnya
Hal ini pun dirasakan kartini Ia menyebut dari total 283 siswa jalur zonasi, ada beberapa nama siswa yang memiliki lokasi jauh jaraknya. bisa masuk ditambah Pendaftaran ulang bisa dilakukan di warung depan sekolah SMAN 5 .
Sementara saya mendaftar dari rumah sesuai titik koordinat , Dengan adanya persoalan ini, Kartini berharap pihak SMAN 5 Kota Tangerang Selatan dapat bersikap transparan kepada orang tua calon siswa yang gugur agar tidak menimbulkan citra buruk dunia pendidikan.
Ia menduga keras pihak sekolah banyak menerima titipan dari para oknum, pemangku kepentingan berdampak pada PPDB ini patut di evaluasi ulang agar mudah diketahui siapa dalang yang bermain di SMAN 5 ini.
“Saya berharap pemerintah daerah dan Provinsi Banten dapat menyoroti persoalan ini dan memberikan solusi, karena masalah pendidikan ini penting bagi masa depan anak didik sebagai generasi penerus bangsa,” ujar Kartini kepada media ini, Selasa (19 //7 2022)
Menyikapi hal ini DemensiNews klarifikasi ke SMAN 5 masalah ini tapi di sekolah pihak yang berkompeten
Ketua PPDB bahkan Kepala Sekolah SMAN 5 tidak ada di sekolah ungkap salah satu guru yang piket.