Denny JA : Modus Suap Bukan Hanya Terjadi di Unila, Juga Terjadi di Perguruan Tinggi Luar Negeri

  • Bagikan

JAKARTA – Kasus sogokan atau korupsi dalam penerimaan mahasiswa baru bukan hanya terjadi di Universitas Lampung (Unila), seperti yang terungkap baru-baru ini. Tetapi hal semacam ini juga terjadi di kampus-kampus luar negeri, bahkan di Amerika Serikat. Hal itu diungkapkan Denny JA.

Denny JA, Ketua Umum Perkumpulan Penulis Indonesia, SATUPENA, itu bicara dalam Webinar di Jakarta, Kamis malam, 8 September 2022. Sebagai narasumber adalah Prof Dr Abdul Mu’ti, M.Ed, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah. Pemandu diskusi adalah Elza Peldi Taher dan Amelia Fitriani.

Denny JA memperkaya diskusi dengan data. Menurut Denny, skandal sogokan ini menjadi heboh di Amerika karena terjadi di berbagai universitas besar yang bergengsi. Seperti Yale University, Georgetown University, Stanford Unversity, UCLA, the University of San Diego, USC, University of Texas and Wake Forest.

BACA JUGA :   TMMD Kodim Bojonegoro, Satgas Harus Mampu Diterima Ditengah Masyarakat

“Padahal Yale dan Stanford termasuk top ten, sepuluh kampus teratas, yang dianggap terbaik,” ujar Denny.

Denny memaparkan, agen swasta yang menjadi mastermind atau otak skandal korupsi penerimaan mahasiswa baru di AS itu adalah Rick Singer. Ada tiga cara masuk universitas elite dengan sogokan, yang dipraktikkan Rick Singer.

Pertama, menyuap administratur tes masuk. Admin itu mengubah skor nilai calon mahasiswa. “Atau admin itu membiarkan ada orang lain yang ahli, yang dibayar untuk ikut tes masuk atas nama calon mahasiswa,” kata Denny.

Kedua, lewat jalur khusus: olahraga. Di AS, calon mahasiswa yang sangat berbakat pada cabang olahraga tertentu bisa mendapatkan jalur khusus. “Maka modusnya adalah menyogok pelatih olahraga dan administratur universitas elite, untuk menominasikan calon mahasiswa yang sebetulnya tak layak sebagai orang yang punya bakat olahraga,” lanjutnya.

BACA JUGA :   Pandemi Belum Usai, Satlantas Bekali Ini Pada Siswa Jelang Pemberlakuan PTM 100 Persen

Ketiga, menggunakan organisasi derma untuk menutupi dana korupsi. Calon mahasiswa menyumbang dana kepada universitas melalui lembaga sosial tertentu.

Denny menyampaikan, pada periode 2011-2018, ada 33 orangtua calon mahasiswa yang dituduh membayar lebih dari 25 juta dollar AS (setara Rp 362 miliar) kepada Rick Singer. Selama 10 bulan, FBI menyelidiki skandal ini menggunakan teknik-teknik canggih.

“Pada Desember 2021, semua pelaku sudah dihukum. Termasuk 33 orang tua kaya raya dan berkuasa yang diproses hukum,” tutur Denny.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Verified by MonsterInsights