JAKARTA – Dugaan praktik percaloan dan pungutan liar (Pungli) di Satuan Penyelenggara Administrasi Surat Izin Mengemudi (Satpas SIM) Ditlantas Polda Metro Jaya, di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat mendapat sorotan dari berbagai kalangan masyarakat.
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Koordinatoriat Jakarta Barat, Kornelius Naibaho, SH menilai, kebanyakan pejabat dan personil yang ditempatkan di Satpas SIM adalah pilihan orang dalam atau orang dekat pejabat polisi.
“Apa tidak bisa “hidup” tanpa pungli? Sebab, kebanyakan yang bertugas di Satpas SIM hampir tidak pernah terjadi pergantian personil, bahkan ada yang bertahun-tahun bertahan di Satpas SIM. Pergantian hanya dilakukan di tingkat pejabat utama, dan itupun harus orang dekat, bukan karena prestasi kinerja,” kata Kornel dalam keterangan tertulisnya, Selasa (25/10/2022).
Kornel juga mengimbau kepada Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar menempatkan personilnya di lingkungan Satpas SIM Daan Mogot, Jakarta Barat untuk menyelidiki dugaan praktik Pungli dan KKN di lembaga tersebut.
“Saya menghimbau kepada Ketua KPK agar menempatkan personilnya di Satpas SIM, serta menguak praktik pungli, nepotisme, dan aliran dana “haram” ke oknum petinggi Polda Metro Jaya maupun petinggi Polri,” tegas Kornel.
Ia menduga, terkait oknum staf Satpas SIM Daan Mogot yang memberikan keterangan pada saat dikonfirmasi sejumlah wartawan di Jakarta Barat merupakan upaya menutup-nutupi informasi terkait kegiatan di dalam Satpas. “Chris, mungkin menjadi kambing hitam untuk melindungi Komandan Satpas SIM bilamana terjadi Operasi Tertangkap Tangan (OTT) atas dugaan pungli dan aliran dana ke petinggi polisi,” ujar Kornel.
Menurutnya, masyarakat masih berharap keadilan hidup di tubuh Polri. Karena di Satpas SIM, keadilan untuk mendapatkan SIM sangat sulit bila tidak melalui calo atau biro jasa. “Jangan karena viral, lalu petinggi Polda pura-pura “bersihkan” lingkungan Satpas SIM dari praktik percaloan,” terangnya.
“Kasie SIM, Kompol Akasa Rambing, bekas petinju nasional, disebut-sebut orang dekat Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran dan dekat dengan Paminal, jadi sangat kecil kemungkinan praktik Pungli dan percaloan berkedok biro jasa bisa bersih dari lingkungan Satpas,” tukas Kornel.