35 Hari Jalan Mundur dari Tulung Agung, Medi Bastoni Akhirnya Tiba di Jakarta

  • Bagikan

DimensiNews.co.id, – JAKARTA – Medi Bastoni (43) akhirnya tiba di Kantor Kemenpora, Jakarta, Jumat (23/8) sore setelah berjalan mundur dari Tulungagung, Jawa Timur.

Menempuh perjalanan dengan jarak sekitar 730 km, ayah 4 anak ini berkeinginan untuk bertemu Presiden Joko Widodo.

Kedatangan Medi di halaman kantor Kemenpora langsung disambut hangat Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi. Setelah bersalaman, Menpora berbincang dengan Medi, seterusnya berbagi cerita.

“Selamat datang di Kemenpora. Gimana kabarnya?,” tanya Menpora. “Sehat pak. Terima kasih, dalam perjalanan banyak kesannya, yang tadinya nggak kenal jadi kenal banyak orang. Banyak teman dan relawan yang membantu. Saya juga bawa pakaian dan logistik didalam tas,” jawab Medi.

BACA JUGA :   Polemik Dana Bansos Corona Menkeu vs Gubernur DKI, Tagar #JengSriBalikinDuitDKI Jadi Trending Topik

Pada kesempatan ini, Menpora mencoba memakai ransel yang dipakai Medi. Ransel yang dibawa sehari-hari dalam perjalanannya itu dimodifikasi dengan ditambahkan spion. Menpora tampak antusias.

Medi mengatakan, jalan mundur yang dilakukan itu dimulai dari Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, Tulungagung, 18 Juli 2019.

Sudah 35 hari berjalan, per harinya, dia berjalan 20 hingga 30 km.

Terik matahari dan dinginnya malam dilalui Medi.

Tujuannya yakni ingin meminta bibit pohon yang nantinya akan ditanam di kawasan kaki Gunung Wilis, Tulungagung dan ikut memperingati HUT ke-74 RI. Selama perjalanan, Medi mengaku menumpang mandi dan istrirahat di rumah warga maupun masjid. Bahkan, dalam perjalanannya, dia sempat cedera di bagian kaki.

BACA JUGA :   Belum Jam Pulang Kerja PNS Halteng Sudah Menghilang

“Kegiatan jalan mundur ini dalam rangka menggugah hati masyarakat untuk bisa mau ikut upacara bendera. Filosofi jalan mundur karena supaya mengingat sejarah perjuangan bangsa. Kemudian, ada kegiatan reboisasi, saya ingin minta pohon kepada Pak Joko Widodo, hal itu sebagai ikon reboisasi di Lereng Gunung Wilis,” jelas Medi. (Dng)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Verified by MonsterInsights