Presiden Joko Widodo : Media Mainstream Harus Menjadi Penjernih Informasi

  • Bagikan

MEDAN – Dalam sambutannya presiden Joko Widodo pada puncak perayaan Hari Pers Nasional di Kota Medan Sumatera Utara juga menyampaikan tentang kedaulatan dan keamanan data dalam negeri juga harus menjadi perhatian kita bersama.

“Data adalah new oil yang harganya tak terhingga dan para penguasa data bukan hanya bisa memahami kebiasaan dan perilaku masyarakat, dengan memanfaatkan algoritma, penguasa data dapat mengendalikan preferensi masyarakat. Ini yang kita semua harus hati-hati dan hal ini harus menjadi kewaspadaan kita bersama. Hati-hati dan waspada mengenai hal ini.”katanya

Presiden mengatakan,di tengah suasana seperti ini, insan media arus utama, media mainstream, justru sangat dibutuhkan untuk menjadi rumah penjernih informasi. Penting sekali menjadi clearing house of information, menyajikan informasi yang terverifikasi dan menjalankan peran sebagai communication of hope, yang memberi harapan kepada kita semuanya. Peran utama media kini semakin penting untuk mengaplikasi kebenaran dan menyingkap fakta, terutama di tengah keganasan post-truth, pasca fakta dan pasca kebenaran.

BACA JUGA :   Kesiapan Pembangunan Jalan Aspal Di Jatimulyo, Dicek Dansatgas TMMD Kodim Bojonegoro

“Media arus utama diharapkan mampu menjaga dan mempertahankan misinya untuk mencari kebenaran, searching the truth dan membangun optimisme. Oleh karena itu, saya minta semua pihak, baik kepada lembaga, pemerintah pusat dan daerah, BUMN, perusahaan swasta, lembaga swadaya masyarakat, untuk mendukung keberadaan media arus utama.”tegasnya

Lebih lanjut Presiden menyampaikan, Memang untuk bisa eksis berkelanjutan, media arus utama harus melakukan inovasi-inovasi, harus adaptif terhadap teknologi dan melakukan langkah-langkah strategis. Namun media massa tidak boleh dibiarkan berjalan sendiri, pemerintah dan semua pemangku kepentingan harus memberikan dukungan

“Memasuki tahun politik, media massa harus tetap berpegang teguh pada idealisme, objektif dan tidak terdorong dalam polarisasi. Media harus mendorong pelaksanaan Pemilu 2024 supaya berjalan jujur dan adil, serta meneguhkan persatuan Indonesia. Media massa harus tetap menjadi pilar demokrasi yang keempat dan menjadi referensi utama bagi masyarakat dalam mendapatkan informasi.Saya rasa itu yang penting saya sampaikan.”tutupnya

BACA JUGA :   Personel Polres Sarolangun Disuntik Vaksin Booster
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!
Verified by MonsterInsights