Ngasik di Cut Meutia Ungkap Peran Masjid Dalam Membangun Indonesia

  • Bagikan

JAKARTA – Masjid Cut Meutia kembali menggelar Ngabuburit Asik (Ngasik) yang kedua di bulan Ramadhan ini dengan tema “Dari Masjid Membangun Indonesia” yang menghadirkan pembicara Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P. dan Wakil Menteri Agama RI, Dr. H. Zainut Tauhid Sa’adi, M.Si serta Influencer yang juga stand up komedian Kemal Pahlevi.

Dalam sambutannya Perwakilan dari Yayasan Masjid Cut Meutia Pradana Indra Putra mengucapkan terima kasih kepada narasumber yang telah bersedia menjadi pembicara di Masjid Cut Meutia di hari kesembilan bulan Ramadhan, Jumat (31/03/2023).

“Mudah-mudahan pembica hari ini bisa menularkan kebaikan untuk para jemaah.
Semoga bisa membawa berkah dan inspirasi bagi kita semua,” jelasnya.

Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P. dalam ngabuburit di Masjid Cut Meutia bercerita masa lalunya yang suka tinggal di masjid.

BACA JUGA :   Club HDCI Tangerang bersama Polsek Cisauk Gelar Pengajian Rutin

“Masa kecil saya di kampung tidurnya di musola atau masjid untuk belajar ngaji, puasa,” jelasnya.

Muhadjir semasa remaja memang didokrrin orangtuanya untuk selalu belajar agama dan umum. “Saya dulu didoktrin imbang belajar ilmu agama dan ilmu umum. Karena dengan ilmu kita bisa mendapatkan dunia dan akhirat,” jelasnya.

Sementara itu Wakil Menteri Agama RI, Dr. H. Zainut Tauhid Sa’adi, M.Si juga bercerita semasa sekolah SMA yang tidurnya di masjid di pondok.

Zainut Tauhid bercerita, ketika berada di masjid kita bisa berinteraksi dengan teman-teman, selain itu dmendapatkan ilmu karena adanya pengajian yang harus kita ikuti setelah Maghrib dan setelah Subuh.

“Daripada pulang ke rumah lebih baik tidur di masjid meski dengan perlengkapan yang sangat sederhana,” ungkapnya.

BACA JUGA :   Resmi Bupati Tebo Buka TMMD ke-112 Kodim 0416/Bungo Tebo

Zainut menjelaskan, tradisi masjid sebagai tempat pendidikan sudah ada sejak jaman Rasulullah, atau yang biasa disebut ahlussufah, kelompok orang yan tidak punya tempat tinggal.

Saat mereka berada di Madinah ada sebagian diterima sahabat Anshar, ada juga yang tidak tertampung dan ditempatkan di emperan masjid atau Asshufa.

Hebatnya, tambah Zainut, sahabat yang tinggal diemperan masjid sangat zuhud, meninggalkan kehidupan duniawi. “Mereka memakmurkan masjid dan mendekatkan diri kepada Allah dan dekat dengan Rasulullah,” ujarnya

Para sahabat ini jumlahnya tak lebih dari 80 orang, tapi mereka adalah penghafal hadis yang luar biasa salah satunya Abu Hurairah.
“Masjid telah membentuk kepribadian seorang muslim untuk memiliki tingkat keimanan yang tinggi,” terangnya.

BACA JUGA :   Ini Penyebab Promosi Digital Pariwisata Jambi Kurang Maksimal

Influencer yang juga stand up komedian Kemal Pahlevi juga punya pengalaman ketika sekolah sering ngurusin masjid. Awalnya, karena bandel di sekolah oleh guru dikumpulkan di masjid untuk mengikuti kegiatan hingga membersihkan masjid.

“Akhirnya banyak kegiatan. Kegiatan itu menbentuk jatidiri kita. Kita bandel tapi belajar bertanggung jawab, akhirnya saya rajin solat subuh, jemaah, dan secara gak langsung terfilter,” paparnya.

Kemal mengakui akibat mengurus masjid selama hampir tiga tahun terbentuk karakternya.

“Karena ngurus masjid, sehingga terfilter dengan sendirinya. Bekas remaja masjid sedikit dipaksa,” kelakarnya.

Acaranya Ngasik ini banyak dihadiri oleh milenial serta jamaah dari berbagai penjuru, ditutup dengan berbuka puasa bersama serta sholat magrib berjamaah.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!
Verified by MonsterInsights