Gresik – Dalam kehidupan bertetangga tak sedikit yang tak lepas dari permasalahan sosial yang dapat berdampak pula pada lingkungan sekitar. Polemik dengan tetangga menjadikan suasana dan hubungan harmonis di kehidupan bertetangga menjadi terkendala.
Seperti diketahui, akhir – akhir ini banyak kasus pelaporan Polisi terhadap perilaku tetangga atas perilaku yang dianggap kurang menyenangkan marak terjadi. Tentunya, sangat disayangkan sekali jika hal itu harus terjadi. Sementara, dengan saling pengertian, rendah hati dan intensitas komunikasi yang baik antara kedua belah pihak yang bersinggungan masih dapat menyelesaikan permasalahan dengan baik.
Memang terkesan memusingkan, dikarenakan dilema antara sisi perilaku yang dapat merugikan orang lain berbanding dengan sisi lain status hubungan bertetangga yang harus terjaga dan terjalin dengan baik.
Baca juga : Kesal Karena Merasa Disantet, KS Tusuk Tetangganya Dengan Keris
Berikut mungkin dapat menjadi referensi yang dapat dilakukan saat menghadapi situasi yang tak mengenakkan ini.
Antara lain, pertama, cobalah untuk mengajak bicara dengan sopan dan jujur. Bahasa dari hati ke hati yang disampaikan dengan nada dan penyampaian yang baik tentang bagaimana tindakan dan perilaku yang bersangkutan dapat mempengaruhi tercapainya tujuan komunikasi. Berikan contoh kasus yang konkret agar yang bersangkutan tak menerka nerka dan terhindar dari kesalahpahaman yang berkepanjangan.
Namun, jika pendekatan tersebut tidak berhasil, opsi kedua yakni pertimbangan untuk melibatkan pihak yang berwenang dapat menjadi pilihan berikutnya.
Seperti pengelola perumahan atau pihak berwenang setempat, jika perilaku mereka melanggar aturan atau norma. Namun, tetap komunikasikan dengan baik dan berhati-hati, agar terhindar dari konfrontasi yang justru dapat memperkeruh hubungan.
Ketiga, toh apabila tetangga yang bersangkutan tetap tidak responsif juga, fokuslah pada menjaga kedamaian dari dan untuk diri sendiri.
Hindari konflik dan biarkan waktu yang memberikan kesempatan untuk berbuah perubahan. Terkadang, dengan sendirinya seseorang akan sadar dari perilakunya seiring berjalannya waktu.
Dan yang tak kalah penting dalam menghadapi situasi ini, jangan lupa untuk menjaga diri dari emosi negatif dan berusaha tetap tenang serta tetap saling menghormati.
Bila perlu, dalam menghadapi polemik dengan tetangga, alangkah baiknya kita tetap konsisten memberikan kebaikan.
Dengan begitu, minimal yang bersangkutan akan tumbuh rasa sungkan dan bahkan malu dengan apa yang dilakukan selama ini kepada anda.
Rasulullah SAW menjanjikan bagi mereka yang mampu menahan diri dari membalas perlakuan buruk tetangganya akan menggantikan dengan kehormatan dan posisi yang mulia serta balasan yang besar dari Allah SWT. Dari Ibnu ‘Umar, di berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,
اَلْمُؤْمِنُ الَّذِيْ يُخَالِطُ النَّاسَ ويَصْبِرُ عَلَى أذَاهُمْ خَيْرٌ مِنَ الْمُؤْمِنِ الَّذِيْ لاَ يُخَالِطُ النَّاسَ وَلاَ يَصْبِرُ عَلَى أَذَاهُمْ
“Orang mukmin yang bergaul dengan manusia dan sabar terhadap kejahatan mereka lebih baik daripada orang mukmin yang tidak bergaul dengan manusia dan tidak sabar terhadap kejahatan mereka.”
Dan dengan demikian, kedepan akan timbul pula perubahan perilaku yang dapat mengarah pada kebaikan bersama dan dapat terjalin hubungan yang harmonis antar sesama tetangga. Sehingga akan terbentuklah masyarakat ideal yang didamba-dambakan. [By]