Cilacap– Sejumlah awak media ikut hadir menyaksikan proses klarifikasi proyek rehabilitasi SDN Surusunda 03 Karangpucung Cilacap yang dilaksanakan oleh CV. Giri Artha Jaya dengan nilai kontrak sebesar Rp 147.230.000. Adapun hal itu dilakukan, dikarenakan guna menindaklanjuti adanya pemberitaan salah satu media online.
Acara klarifikasi yang dilaksanakan pada hari Selasa(14-11-2023) tersebut dihadiri oleh tim teknis pendukung PPK dinas P dan K dan PT Archindo Media Karya selaku konsultan pengawas serta CV Giri Artha Jaya dan pihak sekolah.
Hasil dari klarifikasi tersebut diantaranya adalah dalam pemberitaan penggunaan kayu lama untuk rangka kuda-kuda dan hasil klarifikasi bahwa kerangka kuda-kuda tidak menggunakan kayu lama semuanya pekerjaan tambal sulam dengan volume kayu baru 0,38 M3 nyata di lapangan lebih dari volume perencanaan.
Dalam pemberitaan jenis usuk yang digunakan 99% menggunakan kayu albiso putih dan hasil klarifikasi bahwa jenis kayu usuk yang digunakan Albiso merah sesuai spek teknis dan volume lebih dari perencanaan yang harusnya tambal sulam realistisasi di lapangan diganti semua.
Baca juga : Proyek Crossing Daan Mogot Mangkrak, Pj Gubernur Diminta Evaluasi Kinerja Kasudin SDA Jakbar
Berita acara klarifikasi tersebut telah ditandatangani antara lain oleh Salman Muhni Abdul Aziz ST dari PT Arcindo Media Karya konsultan pengawas, Dede Riswono dari CV Giri Arta Jaya selaku pelaksana, Tarzuki S.Pd Mpd Korwil bid dik Karangpucung, Disman Spd.SD kepala sekolah SDN Surusunda 03, Heriyanti S.Pd Korwil Sarpras Karangpucung, Kasman SE media, Amang Doyok Purwoko, S.H, dari perwakilan warga sekitar.
Pada kesempatan tersebut Korwil Bid dik Kecamatan Karangpucung Tarjuki SPD M.Pd kepada awak media mengatakan bahwa kayu Albiso jika baru ditebang masih berwarna putih.
“Kayu albiso merahpun kalau namanya baru di tebang tentu warnanya putih namun setelah satu atau dua hari ya berubah warna jadi merah,” terangnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Dede Rismono atau yang sering di panggil Awong yang juga mengatakan keberatan dengan adanya pemberitaan yang menyudutkan dirinya bahwa 99 persen menggunakan Albiso putih.
Sementara, Amang Doyok Purwoko S.H., dari perwakilan masyarakat setempat juga menyampaikan hal yang sama yang pada intinya proyek tersebut telah dikerjakan sesuai spec yaitu usuk yang menggunakan kayu albiso merah. (Tim)