Pasca Pemilu, Satupena Ungkap Kondisi Demokrasi di Indonesia

  • Bagikan

JAKARTA – Perkumpulan Penulis Indonesia, SATUPENA, akan menghadirkan pegiat HAM Usman Hamid, sebagai nara sumber untuk mendiskusikan kondisi demokrasi di Indonesia.

Obrolan Hati Pena #122 tentang kondisi demokrasi di Indonesia itu akan berlangsung di Jakarta, Kamis malam, 15 Februari 2024, pukul 19.00-21.00 WIB. Diskusi itu akan dipandu oleh Anick HT dan Swary Utami Dewi

Panitia webinar menyatakan, Pemilihan Presiden 2024 bisa dibilang sudah setengah usai.

Sebagian besar masyarakat Indonesia meyakini hasil penghitungan KPU tidak akan jauh-jauh dari hasil quick count beberapa lembaga survei.

Saatnya meneruskan diskursus publik yang muncul bersahutan mengiringi proses pemilu kali ini. Pertanyaan besarnya: Apakah demokrasi Indonesia sedang baik-baik saja?

BACA JUGA :   Ngabuburit Bareng Santri, Pj Walikota : Terus Amalkan Ilmu dan Jaga Marwah Pesantren

Film Dirty Vote sudah diluncurkan, merangkum sebagian kecil masalah-masalah yang muncul terutama dalam lima tahun terakhir perjalanan bangsa ini.

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla bahkan menyatakan: fakta-fakta dalam Dirty Vote itu baru 25 persen dari realitas politik kita.

Mungkin juga benar bahwa sejauh ini, pemilu kali ini berjalan damai, lancar, dan nyaris tanpa gejolak.

Ini sesuatu yang diimpikan mayoritas bangsa ini setelah mengalami goncangan mengkhawatirkan dari beberapa pemilu dan pilkada sebelumnya.

Mungkin juga benar bahwa riak-riak yang muncul soal kecurangan, manipulasi, dan penggelembungan suara yang mengiringi Pilpres saat ini bisa dibilang hanya riak kecil.

Ini akan dengan mudah diselesaikan melalui proses dan kanal yang telah tersedia dalam sistem demokrasi kita.

BACA JUGA :   Wagub NTB Hadiri Rakor Evaluasi Program, Ini Pesan Mendagri

Namun pertanyaan besar di atas harus terus digaungkan sebagai masalah serius, ketika kita sudah memantapkan diri untuk memilih demokrasi sebagai landasan kita bernegara.

Betulkah demokrasi kita telah dikebiri oleh anaknya sendiri? Betulkah proses ini telah melahirkan apa yang disebut sebagai otoritarianisme konstitusional?

Lebih jauh, apakah sistem demokrasi harus diperlawankan dengan etika berbangsa? Keadaban publik? Ataukah sistem hukum yang dihasilkan dalam iklim demokratis tidak harus menjawab keseluruhan rasa keadilan dan etika berbangsa yang diyakini publik?

Acara diskusi ini bisa diikuti di link zoom: https:// s.id/hatipena122. Juga bisa melalui livestreaming: Youtube Channel, Hati Pena TV. Selain itu, lewat Facebook Channel: Perkumpulan Penulis Indonesia – Satupena. Disediakan sertifikat bagi yang membutuhkan.

BACA JUGA :   Musnahkan Narkotika, Sekda Ajak Masyarakat Ikut Aktif Berantas Narkoba
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!
Verified by MonsterInsights