SAROLANGUN – Penjabat Bupati Sarolangun Dr Ir Bachril Bakri, M.App, Sc memimpin Rapat Koordinasi forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Sarolangun dalam rangka membahas kesiapan hari raya idul Fitri 1445 Hijriyah dan isu-isu guna menciptakan situasi dan kondisi yang kondusifitas di wilayah Kabupaten Sarolangun, Jumat (22/03/2024) bertempat di Ruang Pola Utama Kantor Bupati Sarolangun.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kapolres Sarolangun AKBP Budi Prasetya, S.IK, Dandim 0420/Sarko Letkol Inf Suyono, PJ Sekda Sarolangun Ir Dedy Hendry, M.Si, Ketua PN Sarolangun Deka Diana, jajaran forkopimda, PJU Polres Sarolangun, para kepala OPD terkait, Kakan Kesbangpol Sarolangun Hudri, M.Pd I , Camat, Kapolsek dan Danramil se-Kabupaten Sarolangun.
Ada dua poin penting yang menjadi pembahasan dalam pertemuan tersebut yakni persiapan dalam rangka operasi ketupat berupa pengamanan mudik lebaran dan hari raya idul Fitri, dan pelaksanaan kegiatan lomba biduk atau pacu perahu dalam memeriahkan hari raya idul Fitri 1445 Hijriyah.
PJ Bupati Sarolangun Bachril Bakri mengatakan bahwa untuk kesiapan operasi ketupat, ada beberapa antisipasi yang akan dilakukan terhadap ancaman yang terjadi selama lebaran nanti, diantaranya bagaimana mengantisipasi kecelakaan lalu lintas, bencana alam.
Kegiatan pengamanan dilakukan oleh personil pengamanan dan personil gabungan dalam operasi ketupat yang dilaksanakan H-11 hingga sampai H+7 hari raya idul Fitri.
” Kita berdiskusi tadi bersama seluruh forkopimda, OPD terkait dan camat, Kapolsek dan danramil dan semua sepakat untuk mendukung keberhasilan operasi ketupat. Ada tujuh kemungkinan kerawanan yang terjadi, dan kita akan bangun juga pos pengamanan, pos terpadu dan pos pelayanan, dan akan dibentuk di titik-titik yang presentasi,” katanya.
Rakor forkopimda berlangsung
Untuk kegiatan lomba biduk, lanjut Bachril Bakri bahwa Pemerintah Kabupaten Sarolangun bersama forkopimda mendukung pelaksanaan kegiatan pacu perahu tradisional masyarakat Sarolangun itu, namun harus dipastikan keamanan dan ketertiban masyarakat selama ajang tersebut dilakukan.
” Kemudian kedua lomba biduk, karena memang masyarakat banyak sekali yang menginginkan karena juga sudah menjadi tradisi di Sarolangun, dan kita akan laksanakan nanti setelah lebaran nanti, detailnya nanti akan dipastikan oleh panitia,” katanya.
” Permasalahan lomba biduk yakni tentang perdamaian dengan melibatkan kepala desa, lembaga adat, forkopimda dan tentang pelaksanaannya kita akan perbaiki kekurangan-kekurangan yang terjadi selama ini dan mengantisipasi terjadi kembali adanya perkelahian,” kata dia menambahkan(sanu)