Surabaya – Penemuan jenazah seorang pria berinisial FP (25), warga Benowo V/10, Pakal, Surabaya, (8/12/2024), masih menyisakan tanda tanya besar bagi keluarga dan masyarakat setempat. Korban ditemukan dalam kondisi terlentang di area persawahan dengan tubuh berlumur tanah liat basah, hal itu memicu dugaan adanya tindak penganiayaan atas penyebab kematiannya.
Keluarga yang merasa kematian FP tidak wajar, menunjuk dua pengacara, Didik Sulaiman, S.H., dan Mohamnad Arif Hidayatulloh, S.H., untuk mendampingi proses hukum.
Kepada wartawan, Didik menjelaskan, pihaknya telah mendatangi Polsek Pakal untuk melaporkan dugaan penganiayaan terhadap FP.
“Kami mendengar klaim bahwa korban meninggal akibat kepergok saat melakukan percobaan pencurian. Namun, jika benar terjadi, tidak sepatutnya korban dihakimi sendiri, bahkan hingga tewas,” ujar Didik.
Sementara itu, pihak kepolisian masih menunggu hasil autopsi dari RS Bhayangkara Polda Jatim sebelum memproses laporan resmi. Didik menegaskan harapannya agar hasil autopsi dilakukan secara objektif dan mendetail untuk mengungkap fakta sebenarnya.
Heri (53), paman korban, turut menyesalkan peristiwa hilangnya nyawa keponakannya itu. Dengan emosional Ia mengungkapkan bahwa FP, yang merupakan anak yatim dan tulang punggung keluarga, mati dalam kondisi yang menurutnya tidak wajar.
“Kalau memang mencuri, dipenjara saja. Tapi ini dibunuh, tega sekali,” ucapnya sembari menangis.
Heri juga menyebut adanya informasi bahwa FP dipergoki oleh oknum tertentu sebelum akhirnya tewas.
“Kami berharap ada keadilan, karena tanpa pendampingan dan pemberitaan, sulit rasanya rakyat kecil mendapat perhatian hukum,” tambahnya.
Hingga kini, Pihak Keluarga beserta penasihat hukumnya masih menunggu dan berharap adanya titik terang atas penyebab kematian FP dan jika benar sesuai dugaan, pihak keluarga turut menuntut keadilan atas kematian FP.