Pembangunan Jembatan Aek Sihapas Diduga Bermasalah

  • Bagikan

DimensiNews.co.id, Padang Lawas, Pembangunan Jembatan Aek Sihapas senilai Rp 14,5 miliar lebih, diduga bermasalah. Jembatan di Desa Gading, Kecamatan Barumun Tengah, Padang Lawas, Sumatera Utara ini, dikhawatirkan bakal membahayakan pengguna jembatan.

Jembatan dibiayai dari DAU (dana alokasi umum) sebesar Rp 14.579.736.009 ini, dikerjakan oleh PT Jeshurun Pison Gison. Bernomor kontrak 630/01/WIL II-BM/SPKKHS/VIII/2019.

Pada papan proyek tak diterakan nama konsultan pengawas. Diduga, penunjukan konsultan masih dalam proses lelang.

Pembangunan jembatan diduga tidak sesuai spek. Abutment, material dek penahan dan timbunan ovrit, serta pondasi bored pile, diduga tidak memenuhi ketentuan spek.

Pengamatan Dimensinews, para pekerja tidak dilengkapi fasilitas keselamatan kerja.

Bagaimana mungkin pekerjaan berjalan sementara konsultan pengawas masih dalam proses lelang ? Bukankah itu berarti proses pembangunan berlangsung tanpa pengawasan ?

BACA JUGA :   Ombudsman Provinsi Jambi Melakukan Penandatangan Kerja Sama dengan Pemkab Bungo

Max Parhusip warga Sibuhuan yang ditemui Kamis, (12/09/19) mengatakan, “Kalau kedalaman bored pile tidak layak, maka hal itu berpengaruh terhadap struktur bangunan jembatan”.

“Akibatnya, secara keseluruhan, kondisi jembatan bakal membahayakan pengguna jembatan,” tambahnya.

Menurut Max, konsultan pengawas dalam suatu proyek mempunyai tugas menyelenggarakan administrasi umum mengenai pelaksanaan kontrak kerja, melaksanakan pengawasan secara rutin dalam perjalanan pelaksanaan proyek. Pengawas juga menerbitkan laporan prestasi pekerjaan proyek untuk dapat dilihat oleh pemilik proyek.

“Kehadiran Konsultan pengawas untuk memastikan bahwa pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan gambar rencana, dan dokumen kontrak,” tandas Max.

Di hari yang sama, Hafsyah Rianita Harahap ST, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) pada pembangunan jembatan Aek Sihapas belum berhasil ditemui dikantornya. Saat dihubungi melalui selulernya pukul 15:15 WIB, mengatakan, “Saya sedang ada kegiatan ekspos di Bappeda, kalau mengenai jembatan itu saya sudah tidak di Binamarga lagi, langsung saja pak ke kabidnya”.

BACA JUGA :   Waspada Macet, Puncak Arus Balik Idul Adha Diprediksi Hari Ini

Hafsyah adalah PPTK pada pembangunan jembatan Aek Sihapas.

Saat ditanyakan mengenai perannya sebagai PPTK dalam dokumen gambar rencana pembangunan jembatan tersebut, Habsyah mengungkapkan, pihaknya mengaku sedang tidak bisa ditemui hari itu dan mengaku tidak tahu kapan acara ekspos di Bappeda dimaksud, selesai.

Kabid Binamarga Pahruddin Alamsyah ST selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) juga belum berhasil ditemui di kantor PUPR Palas. Melalui selulernya ia mengaku sedang kelapangan di pinarik dan belum bisa dipastikan pukul berapa pihaknya sampai di kantor PUPR.

Saat ditanya mengenai materail ovrit yang diduga tidak sesuai, Fahruddin menegaskan, belum ada materail ovrite yang masuk ke pembangunan jembatan tersebut.

BACA JUGA :   Sudah Tiga Bulan Tunjangan ASN di Pemkab Labuhanbatu Tak Kunjung Dibayar

Kadis PUPR Rizal Harry Rizal Hasibuan ST selaku pengguna anggaran tidak dapat ditemui di kantornya. Menurut staf yang berjaga di kantor tersebut, Kadis PUPR Palas sedang keluar kota. (Robert Nainggolan)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Verified by MonsterInsights