DimensiNews.co.id, MALANG – Dibalut asap dupa dan sesaji yang diiringi dengan gamelan serta kidung berbahasa Jawa, ratusan orang yang mengenakan pakaian adat dengan udeng (kain ikat kepala,red) yang dipakainya, mengelilingi bundaran Alun-alun Tugu, Kota Malang, Jawa Timur, Senin (23/9/2019) sekitar pukul 22.00 WIB hingga larut malam.
Kegiatan khas dengan adat Jawa dilakukan oleh warga Malang baik dari kota atau kabupaten ini, disebut prosesi ritual Puja Agung Nuswantara.
Dikatakan, Bambang GW, Presidium Kampung Nuswantara, bahwa kegiatan tersebut merupakan prosesi ritualitas agar bangsa ini bisa kembali pada jati dirinya. Sehingga, kejayaan bangsa Nuswantara ini bisa diwujudkan.
“Kita berharap, Nusantara bisa kembali tertata seperti cita-cita leluhur,” ucap dia.
Mengapa demikian, lanjut dia, Nusantara ini bisa terpilih untuk menciptakan karya-karya besar, tetapi yang diketahui saat ini ada beberapa kelompok yang mewarnai seperti yang tidak diharapkan oleh leluhur.

Oleh sebab itu, ditegaskan Bambang, dengan adanya prosesi ritual Puja Agung Nuswantara ini disepakati untuk mengembalikan nilai-nilai yang dicita-citakan leluhur di Kota Malang.
“Mengapa di Kota Malang, bicara Nusantara harus bicara Malang, karena Nusantara berawal di Malang,” tandas dia.
“Nah, khusus untuk warga Kota Malang, dengan prosesi ritualitas ini diharapkan bisa dijadikan pijakan spiritual dan moral agar nilai-nilai kenuswantaraan bisa mwnjadi panduan menata kemajuan Kota Malang secara komprehensif,” pungkas Bambang.

Sementara, Wali Kota Malang, Sutiaji, menjelaskan dengan adanya salah satu kegiatan ini, berharap membawa keberkahan, kemakmuran, serta kesejahtetaan.
Bahkan, dia berjanji untuk memberi suport atas kegiatan itu yang diajukan ke DPRD Kota Malang untuk menjadi agenda tahunan.
“Pastinya, di Indonesia itu kan beragam yang menghormati kepercayaan masing-masing. Menurut saya, sangat berterimakasih karena banyak yang mendoakan semakin baik,” tutupnya, usai melakukan doa di tengah bundaran Alun-alun Tugu.
Seperti diketahui, warga Malang yang terlibat dalam prosesi ritual Puja Agung Nuswantara tersebut, adalah dari Tumapel, warga Tengger, Hindu Wagir, Dewan Kampung Nuswantara, dan komunitas warga Malang lainnya, serta Wali Kota Malang, Ketua DPRD Kota Malang, dan Dirut PDAM Kota Malang. (Put)