![](http://www.dimensinews.co.id/wp-content/uploads/2017/10/20171031_204808-1.jpg)
DimensiNews.co.id – MALANG.
Tepatnya, Selasa (31/10/2017) malam, berada di aula Sanika Satyawada Polres Malang, Jawa Timur, digelar silaturahmi antara jajaran kepolisian Polres Malang dengan jurnalis yang bertugas di wilayah Kabupaten Malang.
Dalam hal ini, acara silaturahmi tersebut diikuti beberapa komunitas wartawan diantaranya, Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Jurnalis Polres Malang (JPM), Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI), dan asosiasi media oline.
Kapolres Malang, AKBP Yadi Setiyawan Ujung, mengatakan bahwa Pers merupakan salah satu bagian pilar keempat demokrasi di negara Republik Indonesia. “Yang mana, Pers adalah lingkup dari negara ini sebagai kontrol sosial,” kata dia.
Menurut dia, sejalan dengan program Polisi Republik Indonesia (Polri), bahwa Polri sebenarnya menginginkan kepercayaan yang maksimal terhadap masyarakat. Untuk itu, dalam menjalankan program tersebut sangat dibutuhkan dukungan dari media masa hasil karya seorang jurnalis.
Diungkapkan Ujung, panggilan akrabnya, bila kepercayaan dari masyarakat yang berkurang, maka dipastikan semua akan runtuh. Sementara, untuk menjaga amanah supaya kepercayaan tetap utuh kondisi Polri berbeda dengan dulu, sekarang sudah banyak perubahan.
Ditegaskan olehnya, pihaknya siap menerima kritik yang sifatnya membangun, bila memang jelek katakan jelek. Jadi, imbuhnya, semua akan segera bisa diperbaiki supaya keadaan lebih kondusif.
“Kami berkomitmen, akan meningkatkan kinerja dengan lebih baik, tolong beri kami kritik yang membangun. Saya berharap, ke depan jurnalis dan Polri bisa bergandengan tangan untuk membawa Kabupaten Malang khususnya, Malang Raya pada umumnya menuju suasana lebih kondusif,” pungkas dia.
Secara terpisah, Pembina Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Malang Raya, Geng Wahyudi, menekankan, bahwa dalam melakukan tugas sebagai wartawan tidak membedakan satu sama lain.
“Yang jelas, siapapun wartawan itu, baik itu wartawan tanpa surat kabar (WTS), mereka juga bagian dari Kita. Untuk itu, harus dirangkul dan diberi pembelajaran jurnalis yang baik,” ucap salah satu tokoh di Kabupaten Malang ini. (Putut)