DimensiNews.co.id SAROLANGUN -Penelusuran jejak masa kerajaan masa lampau di Kabupaten sarolangun Tim penelusuran mendapat titik terang berbagai sumber informasi dari masyarakat setempat .
Sekira pukul 14.00 Wib,Tim penelusuran dilanjutkan dengan didampingi sekretaris desa (Sekdes) dan masyarakat dengan mengendarai sepeda motor, perjalanan ke lokasi menempuh jarak kurang lebih 20 menit dari pusat Desa Demang.
Dalam perjalanan melalui hutan dan kebun tim juga menemukan aktifitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI).
Hal itu menjadi pemandangan dan sudah biasa bagi warga sekitar dan menjadi mata pencaharian warga sekitar
Setelah hampir sampai di lokasi, Tim harus menyeberangi sungai batang limun yang sudah keruh dan surut karena musim kemarau.Setelah menyeberangi sungai, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki.
Di perjalanan menuju lokasi, masyarakat sekitar menyebutnya likasinya berada di (Bukit Onge) karena di bukit itu panyak tumbuhan berduri tajam, ranting pohon, dan semak belukar langsung menyambut kaki kita.
Dengan berbekal benda tajam yaitu parang, dan perjalan sedikit menanjak ke atas Bukit Onge. Sekira kurang lebih lima menit dari bibir bukit sampailah di sebuah puncak dan Alhasil tampak sebuah situs bersejarah itu berdiri kokoh.Seperti pura tempat Sembahyang orang hindu yang berdiri kokoh dan sudah hampir tetutup dedaunan dan tanah,
Pura tersebut diperkirakan sudah berusia ratusan tahun,tempat ini memang belum banyak yang tau dari masyarat setempat maupun penerintah kabupaten sarolangun hal ini di karenakan bukit ongeh menurut masyarakat setempat ialah bukit angker tempat orang orang dahulu bersemedi,serta ada kuburan tua dilokasi tersebut.
Warga Desa Demang Pahrul menyampaikan agar pemerintah dapat mengungkapkan sejarah tempat yang mereka temukan di desa demang ini.
“Jika benar bangunan Pura tersebut bersejarah maka ini akan menjadi cagar budaya kabupaten kita khususnya kecamatan limun dan kabupaten sarolangun.”tutup Pahrul (Sanu)
