DimensiNews.co.id – SAROLANGUN.
Kejaksaan Negri Sarolangun belakangan dikabarkan tak sedap lantaran adanya dugaan oknum jaksa yang melakukan jual beli kasus. Mendengar kabar ini, Kepala Kejaksaan Tinggi Jambi, Andi Nurwinah menanggapi dengan santai. “Itu namanya dinamika, baru dugaan. Kami punya sistem pengawasan, itu kalau ada laporan akan kita tindak lanjuti,” katanya, Rabu (1/11).
Menurutnya, pihaknya minimal butuh dua alat bukti untuk menyatakan sesorang bersalah. “Tapi kalau katanya, katanya itu tidak ada dalam kamus pembuktian,” ujar Nurwinah.
Ia pun memastikan, jika kabar tak sedap itu bisa dibuktikan, pihaknya tak segan untuk menjatuhkan hukuman pada oknum jeksa tersebut. “Kalau itu terbukti dihukum. Tapi kalau tidak terbukti kita hentikan, karena tidak boleh kita melanggar hak asasi manusia,” tegasnya.
Nurwinah juga menuturkan jika, pihak kejaksaan tinggi berkomitmen memberantas korupsi. “Alhamdulillah setelah saya menjabat sebagai Kajati, hampir semua yang sudah lari-lari sudah ditangkap, yang lari sampai ke ujung dunia pun kita tangkap. Itu sudah masuk ke rutan sana,” katanya.
Dirinya juga mengaku, jika kedatangannya ke Sarolangun untuk melakukan evaluasi dan monitoring kinerja Kejaksaan Negeri Sarolangun dalam menangani kasus tindak pidana korupsi, pidana umum, perdata, tata usaha, dan kinerja tim TP4D.
“Itulah tujuan kami kunjungan ke daeah untuk melihat dari dekat, respon masyarakat terhadap kinerja Kejaksaan Negeri Sarolangun,” katanya.
Menurutnya, selama tujuh bulan terahir, kinerja Kejaksaan Negeri Sarolangun bisa dibilang bagus. Nurwinah juga mengatakan jika masyarakat bisa menyampaikan pengaduan pada pihak kejaksaan lewat online. “Pada hari anti korupsi, se-Provinsi Jambi, Kejari dan Kejati Online,” katanya. (sanu)
