![](https://www.dimensinews.co.id/wp-content/uploads/2019/11/486E62A3-6143-4B31-AF46-B7B443DF1C18-e1575136632504.jpeg)
DimensiNews.co.id, MALANG-Dilihat dari sisi geografis, lahan yang ada selama ini di Indonesia sangat cocok untuk tanaman kelapa sawit. Sehingga, selain memiki manfaat tanaman tersebut menjadi raja penyumbang ekspor di Indonesia.
Kepala Divisi Perusahaan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP KS), Ahmad Maulizal Sutawijaya, mengatakan bahwa manfaat yang diberikan oleh kelapa sawit bukanlan isapan jempol semata.
“Pastinya, kelapa sawit itu bisa digunakan untuk semua campuran, dan mafaatnya bukanlah berita hoaks,” ujar dia.
Menurut Maulizal, hasil dari kelapa sawit tersebut ramah lingkungan. Dan, bisa juga mengurangi stanting anak.
“Salah satu utamanya, hasil olahan kelapa sawit yang dicampurkan di bahan makanan bisa mengurangi stanting anak,” tandas pria ini.
Sementara, Ketua Bidang Komunikasi Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Tofan Mahdi, menjelaskan untuk saat ini industri kelapa sawit menjadi perhatian semua komponen di Indonesia, mulai dari tingkat presiden hingga kementerian.
“Kebun kelapa sawit di Indonesia itu luasnya 14 juta hektare, dan 43 persen dari luas lahan itu dimiliki oleh petani,” jelas dia.
Dari situlah, tambah dia, pemerintah melihat prospek ekonomi ke depan akan menggantunkan diri pada industri kelapa sawit. Karena, tanaman ini menjadi peyumbang ekspor tertinggi, yang terdata pada 2018 mencapai Rp 22 miliar US Dolar atau Rp 320 triliun.
“Saat ini, jumlah tenaga kerja di sektor sawit sebanyak 6 juta orang di Indonesia. Kalau kita hitung sama keluarganya, berarti masyarakat yang ada di Indonesia telah menggantungkan diri di kelapa sawit sekitar 25 juta orang, atau 10 persen dari penduduk kita itu hidup dari kelapa sawit,” bebernya.
Di sisi lain, kembali dijelaskannya, dari hasil kelapa sawit menjadikan Indonesia produsen terbesar di dunia., sedangkan di posisi nomor dua negara Malaysia. Disini menunjukkan, produksi kelapa sawit di Indonesia pada 2018 mencapai 47 juta ton, dan sebagian besar ekspor di negara India, Cina, serta Uni Eropa.
“Apabila dalam pengembangan sawit ini dalam tiga komponen pengolahan yaitu pangan, chemical, dan energy, saya yakin kondisi negara indonesia bisa menjadi negara maju,” pungkas Tofan.
Seperti diketahui, kelapa sawit merupakan tanaman ajaib, sebagian besar asumsinya adalah tanaman, namun, sebetulnya produk chemical itu juga berbahan kelapa sawit seperti kosmetik, pasta gigi, dan sebagainya.(Put)