Kemiskinan di Jawa Timur Masih Tinggi, Mensos Minta Verifikasi Data PKH

  • Bagikan

DimensiNews.co.id, SURABAYA- Masih tingginya angka kemiskinan di Jawa timur menjadi perhatian Menteri Sosial RI, Juliari Batubara. Bahkan Mensos meminta Dinas Sosial Jawa Timur untuk mengecek dan memverifikasi keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH).

Ia berharap masyarakat penerima manfaat dalam program ini benar-benar sesuai target. Dengan begitu, angka kemiskinan di Jawa Timur dapat lebih ditekan lagi.

“Kami harapkan dari Dinsos Jatim itu bisa mengecek dan memverifikasi keluarga penerima manfaat itu benar-benar layak menerimanya,” ujar Julian usai membuka acara Sarasehan Kearifan Lokal Tahun 2019 di Hotel Mercure Surabaya, Rabu (4/12/2019).

Menurut Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, per Maret 2019 angka kemiskinan mencapai 4,1 juta jiwa atau sekitar 10,37 persen dari total jumlah penduduk. Jumlah itu masih jauh dari target yang pernah dicanangkan Pemprov Jawa Timur.

BACA JUGA :   BPBD Sarolangun Himbau Warga Tidak Membuka Lahan Dengan Cara Membakar

Tahun 2018, Pemprov Jatim menargetkan angka kemiskinan bisa menyentuh 9,44 persen. Meskipun angka ini sudah berkurang 179,9 ribu jiwa, jika dibanding September 2018.

Juliari pun mendorong kepada Dinsos Jawa Timur memaksimalkan program penanganan kemiskinan yang telah ada.

“Saya kira program yang sekarang seperti Bantuan Pangan Non Tunai, Bantuan Keuangan Non Tunai, Program Keluarga Harapan itu tentunya kita jalankan terus,” ungkapnya.

Ia optimis dengan target 10 juta Bantuan Pangan Non Tunai, dan 15 juta penerima Program Keluarga Harapan yang disalurkan tahun ini bisa mengurangi angka kemiskinan.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Sosial Jawa Timur Subhan Wahyudiono mengatakan, berbagai upaya untuk menekan angka kemiskinan masih terus dilakukan. Termasuk pendataan keluarga penerima manfaat.

BACA JUGA :   Pemilik Kebun Keluhkan, Terkait Iuran Jalan Perkebunan Milik PT. BMM

“Sekarang ini sudah pendataan. Jadi pendataan melalui BPJS, juga koordinasinya dengan BPJS. Jadi ini tidak hanya Dinsos (saja),” kata Subhan. (ege)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Verified by MonsterInsights