DimensiNews.co.id, MANOKWARI- Membludaknya peserta pendaftaran Seleksi Calon Tamtama (Cata) Prajurit Karier (PK) Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) Gelombang II Tahun Anggaran 2019 di Markas Komando Distrik Militer Kodam Kasuari, membuktikan animo para pemuda Papua Barat menaruh minat tinggi untuk menjadi Prajurit TNI AD.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVIII/Kasuari Kolonel Inf Andi Gus Wulandri, S.I.P., mengungkapkan rekrutmen atau penerimaan Cata PK TNI AD yang akan menyandang pangkat Prajurit Dua (Prada) pada Gelombang II di Tahun 2019 ini, didapatkan dari dua sumber penerimaan, yaitu dari Sumber Pedalaman dan Sumber Reguler.
“Sumber pertama dari pedalaman adalah Putra Asli Daerah Papua (PADP) dengan ketentuan bahwa kedua orang tua atau salah satunya merupakan suku asli Papua. Selain itu, orang tua calon tidak berprofesi sebagai anggota TNI, Polri, atau Aparatur Sipil Negara (ASN),” ujar Andi Gus kepada awak media di Manokwari, Selasa (3/12/2019).
Wilayah Manokwari yang masuk dalam kategori pedalaman adalah Wasior, Pegunungan Arfak (Pegaf), Teluk Bintuni, Babo, Saukorem, Kebar, dan Merdey. Untuk wilayah pedalaman Sorong, meliputi Tambraw, Raja Ampat, dan Inanwatan. Sedangkan wilayah pedalaman Fakfak, meliputi Teluk Patipi, Karas, Kokas, dan Bomberay. Sedangkan wilayah pedalaman Kaimana, meliputi Teluk Arguni, Teluk Etna, Yamor, dan Buruway.
Sumber kedua, lanjutnya, penerimaan Cata PK TNI AD dari Reguler. Ketentuan dalam kategori sumber ini adalah memenuhi minimal salah satu dari tiga kategori berikut, yaitu Putra Asli Daerah Papua (PADP), Non Putra Asli Daerah Papua (NPADP), dan Pendatang (PDT).
“Pengertian PADP sudah saya jelaskan tadi. Untuk Non Putra Asli Daerah Papua (NPADP), ketentuannya adalah kedua orang tua calon berdomisili di Papua, calon lahir dan pernah sekolah di Papua. Hal itu harus dibuktikan dengan memiliki ijazah sekolah di Papua,” kata Andi Gus.
“Sedangkan yang termasuk dalam kategori Pendatang (PDT) adalah bukan PADP dan NPADP, namun si calon minimal telah 3 tahun berdomisili di Papua Barat,” tambahnya.
Setelah dilakukan seleksi di daerah, yang meliputi Pemeriksaan Admimistrasi (Rikmin), Pemeriksaan Kesehatan (Rikkes), dan tes Jasmani, selanjutnya bagi mereka yang berhasil lolos seleksi diberangkatkan ke Kota Manokwari untuk mengikuti seleksi tingkat pusat di Markas Kodam XVIII/Kasuari. Di sana mereka kembali menjalani Rikmin, Rikkes, tes Jasmani, dan ditambah dengan Penelitian Personel (Litpers), Pemeriksaan Psikologi (Rikpsi), serta terakhir Parade atau yang biasa disebut Pemantauan Akhir (Pantukhir).
Saat dilakukan seleksi, diikutkan juga para calon prajurit yang gagal dalam proses seleksi Calon Bintara (Caba) dan Cata Pedalaman pada periode sebelumnya. Mereka diberikan kesempatan lagi untuk mengikuti seleksi pada Gelombang II ini. Dengan demikian, terkumpul 722 orang calon, yakni 393 PADP, 307 NPADP, dan 22 PDT yang mengikuti tahapan seleksi.
“Hasilnya, 393 pemuda berhasil lolos seleksi dan masuk pendidikan keprajuritan di Lembaga Pendidikan (Lemdik) TNI AD untuk digembleng menjadi Prajurit TNI AD dalam Pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata) Prajurit Karier (PK) TNI AD Gel. II TA 2019,” ujarnya. (Andi)