DimensiNews.co.id, JAKARTA- Indonesia dikenal sebagai negara Maritim, akan tetapi tingkat kesejahteraan nelayannya masih sangat minim. Inilah yang membuat Persatuan Purnawirawan Angkatan Laut (PPAL) mencari solusi untuk mendorong peningkatan kesejahteraan nelayan Indonesia dengan menggelar Forum Group Discussion bersama stake holder bidang perikanan yang terkait di Kantor PPAL, Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (18/12/2019).
“Nelayan memiliki fungsi strategis bagi pembangunan ekonomi dan pertahanan nasional. Bagi TNI AL, nelayan menjadi kepanjangan tangan TNI AL di laut. Dengan adanya nelayan bisa mencegah pencurian ikan oleh kapal asing, menjadi alat penghambat masuknya kapal-kapal musuh ke perairan Indonesia serta menjadi informan yang handal tentang kondisi perairan wilayah,” kata Ketua PPAL Laksamana TNI (Purn) Ade Supandi saat membuka FGD.
“Pembangunan maritim nasional tidak bisa diserahkan pada satu pihak. Meski Indonesia jadi negara maritim tetapi keberpihakan kepada nelayan masih kurang sehingga kesejahteraan nelayan masih minim. Potensi perikanan besar tapi masih sedikit sekali yang bisa digarap. Banyak sekali hal yang perlu dibenahi. Untuk itulah melalui FGD ini diharapkan muncul solusi dan rekomendasi yang tepat,” lanjutnya.
Sementara itu, Kasubdit Perikanan Bappenas Rahmat Mulianda menyatakan bahwa FGD ini sangat tepat waktunya dengan mulai disusunnya RPJMN oleh pemerintah. Sehingga rumusan-rumusan FGD ini bisa jadi masukan dalam RPJMN yang menjadi arah pembangunan nasional khususnya yang terkait dengan pembangunan perikanan 5 tahun kedepan.
Dengan semakin sejahteranya nelayan, maka akan semakin banyak kapal-kapal nelayan yang mencari ikan di perairan Indonesia. Jika kapal-kapal nasional sudah memenuhi perairan maka potensi pencurian ikan oleh kapal asing bisa dihindari.
Sudah saatnya stigma nelayan yang selalu dekat dengan kemiskinan, kekumuhan dan keterbelakangan dihapus dan berganti dengan nelayan yang berkecukupan dan sejahtera. Pastinya jika nelayan sejahtera maka negara akan kuat. (Danang)